Minggu, 22 September 2013

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP TINGGI LOMPATAN PEMUKUL PADA PERMAINAN BOLA VOLI (studi pada ekstra kullikuler bola voli putra SMPN 2 Sukodono)



A.           Judul.
PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP TINGGI LOMPATAN PEMUKUL PADA PEMAIN BOLA VOLI DI EKSTRA KULIKULER BOLA VOLI SMPN 2 SUKODONO 
B.            Latar Belakang.
       Dalam kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat dipisahkan dari olahraga, baik untuk adu prestasi maupun untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat.Olahraga mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Melalui olahraga dapat di bentuk manusia yang sehat jasmani, rohani serta mempunyai kepribadian, disiplin, sportivitas yang tinggi sehingga pada ahirnya akan terbentuk manusia yang berkualitas.
      Hingga ahirnya aktivitas olahraga di masyarakat saat ini berkembang sangat pesat, baik di negara maju maupun dinegara menengah kebawah.   Hal ini dipicu dari kesadaran masyrakat bahwah olahraga itu relatif murah dan menjajikan, yaitu memperoleh kesehatan dan kebugaran jasmani, sehingga dapat melaksanakan tugas sehari-harinya dengan lancar.
        Akhir-akhir ini juga terasa banyak sekali minat dan bakat seseorang dalam setiap cabang olahraga.Hal ini terbukti semakin banyak atlet-atlet yang berprestasi, baik di sekolah maupun di masyarakat umum. Hal ini tidak lepas dari peranan pendidikan dalam kehidupan manusia salah satu contohnya pendidikan jasmani di sekolah.
Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruan yang bertujuan untuk mengembangkan secara organik, neuromasculer, intelektual, dan emosional melalui aktivitas jasmani. Peranan pendidikan jasmani untuk merangsang pertumbuhan, pekembangan, dan meningkatkan kemampuan gerak.
       Gerak sebagai aktivitas jasmani merupakan dasar bagi manusia untuk belajar mengenal alam sekitar dan diri sendiri (Abdul Kadir Ateng dalam Aip Syrifudin 1997:3) menurut Aip syarifudin (1997:4) “pendidikan jasmani adalah proses interaksi antra peserta didik dan lingkungan yang di kelolah melalui aktivitas jasmani dalam upaya menuju pembentukan manusia Indonesia seutuhnya” pendidikan jasmani bertujuan membantu siswa dalam usaha perbaikan derajat kesehatan dan kesegaran jasmani.
        Salah satu tujuan pendidikan jasmani di lembga-lembaga pendidikan diantaranya ialah untuk meningkatkan kemampuan siswa melalui aktivitas jasmani yang di aplikasikan.melalui cabang-cabang olahraga yang sudah memasyarakat dilingkungan suatu lembaga pendidikan atau sekolah yang bersangkutan dan pada kenyataanya masyarakat sangat banyak mengharapkan peningkatan kemampuan.
       Peserta didik terutama dalam cabang olahraga oleh karena tuntutan masyarakat tersebut timbul persoalan mendasar yaitu bagimanahkah carameningkatkan kemampuan siswa dalam penguasan keterampilan cabang olahraga sehingga alokasi waktu yang tersedia dan sarana pada suatu sekolah dapat efektifkan penggunaan dan tujuan yang dinginkan, dapat tercapai secara maksimal.
      Untuk mencapai tujuan yang di inginkan pihak sekolah biasanya menyelegarakan kegiatanekstrakulikuler disitu siswa dapat menuangkan suatu pemikiran, menyalurkan bakat, minat, belajar berkelompok, siswa dapat berinteraksi dengan sesama teman dan bisa juga untuk menambah wawasan pengetahuan siswa.
      Di SMPN 2 Sukodono yang salah satu sekolah lanjutan pertama di sukodono yang juga melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler SMPN 2 Sukodono merupakan salah satu sekolah favorit akan tetapi tidak hanya ekstrakulikuler yang bergerak dalam bidang akademik saja yang banyak diminati oleh siswa, mereka juga sangat antusias dengan kegiatan ekstrakulikuler yang bergerak dalam bidang olahraga seperti diantaranya futsal, sepak Bola, pencak silat, Bola voli dari ke empat ekstrakulikuler tersebut siswa dapat memilih yang sesui dengan minat, dan bakat, serta  keterampilan.
       Salah satunya ekstrakulikuler cabang olahraga yang diminati siswa SMPN 2 Sukodono adalah ekstrakulikuler bola voli cabang olahraga bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat memasyarakat, oleh karena itu peningkatan keterampilan bermain bola voli para siswa di sekolah maupun para pemainya sudah suatu keharusan setelah melihat tututan yang sangat besar dari masyarakat. Permainan Bola voli adalah salah satu cabang olahraga memvoli bola ke udara melewati jarring atau net, dengan maksud dapat menjatuhkan bola di dalam lapangan permainan lawan untuk mencari kemenangan bermain.
      Olahraga bola voli sudah sangat popular di masyarakat luas baik di klub-klub, kantor-kantor, desa-desa, maupun di sekolah, hal ini di sebabkan karena olahraga bola voli memerlukan peralatan yang sangat sederhana serta mendatangkan kesenangan bagi yang bermain.oleh karena itu permainan ini berkembang pesat di tanah air.
       Disamping itu permainan ini sangat penting artinya bagi para siswa, utamanya dalam menunjang tercapainya tujuan pendidikan secara umum.untuk meningkatkan prestasi bola voli, ditutut adanya berbagai usaha dalam membina olahraga bola voli permainan bola voli merupakan cabang olahraga beregu yang melibatkan banyak orang yang sudah menguasai teknik permainan bola voli. Baik individu maupun beregu teknik dasar yang harus di kuasai yaitu Servis, Passing, Set-up, Spike, Blok.
           Berdasarkan pengamatan di lapangan teknik servis atas adalah suatau serangan pertama dalam bola voli. Dengan kuat dan keras serta datangnya bola, cepat tajam dan menukik. Yang harus di perhatikan saat melakukan smash, yaitu:
1.Cara mengambil awalan
2.Cara mengambil tolakan
3.Cara mengambil pukulan
4.Cara mengambil pendaratan
Smash dapat mematikan atau sulit diterima apabila pukulan itu dilakukan dengan cepat dan tepat.untuk dapat memukul cepat dan tepat di perlukan unsure kondisi fisik yang baik.
               Untuk bisa bermain bola voli maka pemain harus bisa menguasai teknik-teknik dasar agar lebih mudah dalam melakukan permainan yang benar.Permainan bola voli modern sangat membuhtuhkan teknik dasar yang baik dalam meningkatkan performa permainan.Maka teknik dasar harus di kuasai dalam berbagai sikap.Untuk mengatasinya di perlukan latihan-latihan yang menunjang dan mengarah pada saat permainan berlangsung.
                 Untuk mencapai prestasi maksimal dalam permainan bola voli di perlukan upaya dan usaha dalam meningkatkan kualitas fisik, teknik, dan mental, upaya dalam neningkatkan teknik dasar seperti servis, passing, smash dan block di perlukan metode efesien dan efektif. Yang artinya bahwa dalam usaha pengembangan kondisi fisik maka seluruh komponen tersebut harus dikembangkan, walaupun disana sini dengan sistem prioritas sesuai keadan atau status tiap komponen.Usaha dalam miningkatkan kualitas fisik di perlukan unsur yang mendukung  salah satunya seperti kekuatan (strength).
                 Salah satu latihan yang di gunakan untuk meningkatkan kemampuan kekuatan adalah latihan skipping, karena dengan latihan skipping sangat menbantu dalam membina kekuatan kaki, pergelangan kaki, daya tahan, koordinsi gerak, dan membantu meningkatkan kualitas gerak pergelangan tangan, selain bermanfaat banyak, latihan skipping ini sangat sederhana dan bisa di lakukan di mana saja.
                   Latihan ini sangat baik untuk membina daya tahan , kekuatan kaki, dan kecepatan serta melatih kemampuan gerak pergelangan tangan lebih lentur dan kuat
                   Latihan skipping adalah latiahan kardio sederhana yang berdampak besar bagi tubuh yang bisa melatih otot kaki dan melatih daya ledak otot.Latihan skipping selama 10 menit juga bisa membakar kalori.
                    Seiring berjalanya waktu tim bola voli SMPN 2 sukodono  dalam beberapa bulan ini prestasinya agak menurun dan salah satu factor yang mempengaruhinya adalah kurangnya tinggi lompatan pada saat melakukan smash fakta di lapangan menunjukan dalam uji coba selama 3 kali berturut-turut hasilnya mengecewakan, 1 kali menang dan 2 kali kalah.Kekalahan tersebut di karenakan kurangnya tinggi lompatan smash pada pemain SMPN 2 Sukodono. Ini membuat para pelatih kebingungan mengatasi anak buah nya .
                 Dari latar belakang di atas penulis akan mengangkat judul penelitian “Pengaruh Latian Skipping Terhadap Tinggi lompatan pemukul pada permainan  Bola voli (di Ekstrakulikuler bola voli putra di SMPN 2 Sukodono)”
C.            Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah
              Dalam penelitian ini akan di jelaskan arah penelitian, agar tidak terjadi keambiguan atau menimbulkan kebingungan penelitian maupun luas masalah yang di teliti. Maka perlu diberikan batasan-batasan penelitian sampai pada permasalahan yangkhusus sehingga tidak terjadi kesalah pahaman dalam menyusun proposal skripsi ini. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah mengenai “pengaruh latihan skipping terhadap tinggi lompatan pemukul pada smash bola voli (di ekstra kulikuler bola voli putra di SMPN 2 Sukodono)” Ruang lingkup dan pembatasan masalah akan melibatkan subyek penelitian yaitu populasi yang di jadikan sampel penelitian.
          Untuk lebih memudahkan gambaran tentang ruang lingkup penelitian yang akan menjadi kajian dalam ruang lingkup dan pembatasan masalah dalam penelitian adalah:
1.      Ruang lingkup materi yang menjadi kajian dalam penelitian ini:
  a) latihan skipping dengan indicator sebagai berikut:
1)      pengertian latihan
2)      pengertian latihan skipping
3)      manfaat latihan skipping
4)      teknik latihan skipping
            b) tinggi lompatan pemukul  bola voli
1)      pegertian tentang tinggi lompatan
2)      cara melatih tinggi lompatan
3)      pengertian tentang bola voli
4)      teknik dasar bola voli
      2. Ruang lingkup subyek
       Yang menjadi subyek penelitian ini adalah semua siswa  yang mengikuti  ekstrakulikuler bola voli di SMPN 2 Sukodono
D.           Rumusan Masalah.
             Menurut sugiyono (2005:56) rumusan masalah adalah suatu pertanyan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Berdasarkan masalah di atas, maka akan dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut 
“adakah pengaruh latihan skipping terhadap tinggi lompatan pemukul pada permainan bola voli (di ekstra kulikuler di SMPN 2 Sukodono)”
E.            Variabel dan Definisi Oprasional Variabel.
1.      Variabel
       Menurut Ali maksum (2008:30) variable adalah suatu konsep yang memiliki  variabilitas atau keragaman yang menjadi fokus penelitian. Kemudian ditarik kesimpulan.
       Dari pengertian di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa variabel adalah objek penelitian. Agar fakta yang di teliti ini menjadi lebih jelas maka dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu:
a. variabel bebas (independent variable) yaitu:
       Latihan skipping (X)

b. variabel terikat (dependent variable)
 tinggi lompatan (Y)
2.      Definisi oprasional variable
       Untuk menghindari perbedan pengertian dan kekurang jelasan terhadap kata kunci atau konsep pokok yang terdapat dalam penelitian ini para penulis memberikan batasan atau definisi operasional sebagi berikut:
a.      Latihan skipping
Latihan skipping adalah salah satu latihan kardio sederhana yang berdampak besar bagi tubuh. Skipping selam 10 menit dapat membakar kalori setara dengan jogging 8 menit per mil (1 mil = 1,6km) oleh karena itu para ahli kebugaran menyebutkan latihan locat tali merupakan latihan terbaik yang di miliki oleh siapa saja.
b.      Tinggi lompatan
        Tinggi lompatan adalah kemampuan seseorang untuk mempertahankan berat badannya pada saat melayang di udara dan untuk menahan lompatan beberpa detik saat melakukan lompatan.
F.             Tujuan Penelitian.
           Menurut Ali maksum (2008:6) “penelitian adalah suatu upaya pemecahan masalah yang dilakukan dengan metode ilmiah”. Sedangkan menurut Sugiono (2007:1) “penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunannya tertentu.
           Sedangkan menurut Saptono (2007:114) “tujuan penelitian adalah sasaran yang ingin di capai oleh peneliti melalui penelitian yang di laksanakanya”.
              Berdasarkan kedua difinisi  tentang tujuan penelitian di atas dapat di tarik keisimpulan tujuan penelitian adalah sasaran yang akan di capai. Untuk lebih memudahkannya tujuan penelitian ini  di bagi menjadi dua:
1)      Adahkah pengaruh latihan skipping terhadap tinggi lompatan pemukul pada pemain bola voli ?
2)      Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh latihan skipping terhadap tinggi lompatan pemukul  pada pemain bola voli ?.
G.           MANFAAT PENELITIAN.
Hasil dari penelitian ini sangat bermanfaat bagi:
1.      Bagi peneliti:
a.       Sebagai syarat untuk kelulusan dalam jenjang strata 1 (S1)
b.      Sebagai penglaman penelitian yang dalam bidang ke olahragan khusunya bola voli
2.      Bagi pelatih:
a.       Sebagai panduan untuk memperbaiki pembinan dalam cabang olahraga bola voli.
b.      Pelatih dapat mengetahui pengaruh latihan skipping terhadap ketepatan smash danbisamenjadikan acuhan dalam progam latihan
3.      Bagi lembaga:
a.       Merupakan sumbangan dalam pembangunan ilmu pengetahuan di bidang kepedidikan kepelatihan olahraga.
b.      Sebagi ekstensi tridarma pergurun tinggi, khususnya penelitin.
c.        Sebagai saran informasi kepustakan serta refrensi dalam memperkaya pengetahuan khususnya dalam bidang olahraga.

A.           LADASAN TEORI.
A.    KAJIAN PUSTAKA
         Menurut Ali maksum (2008:34) “teori adalah serangkaian konsep, proposisi, atau hipotesis yang menjelaskan suatu fenomena tertentu.Pada bagian ini di uraikan pembahasan untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan secara langsung maupun tidak salah satunya adalah sebagai brikut:
1.      LATIHAN OLAHRAGA.
a.       Pengertian latihan.
           Di dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) edisi ke empat “ latihan adalah pendidikan untuk memperoleh ke mahiran atau kecakapan” sedangkan defenisi oleh kent (dalam budiwanto, 2004:12) “latihan adalah suatu progam latihan fisik yang di rencanakan untuk membantu mempelajari keterampilan, memperbaiki kesegaran jasmani dan terutama untuk mempersiapkan atlet dalam suatu pertandingan yang penting”.
            Menurut Bower dan Foss (dalam Budiwanto: 12) menggemukan “ bahwa latihan adalah suatu progam yang di rencanakan untuk memperbaikai dan meningkatkan kapasitas energi seorang atlet untuk suatu pertandingan” beban latihan harus di tingkat kan mana kalah sudah tiba saatnya untuk di tingkatkan.
           Latihan memiliki tujuan untuk melatih kekuatan otot-otot, kecepatan, daya tahan, kelincahan, ketangkasan, dan keterampilan.
Berdasarkan difinisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
latihan merupakan syarat utama dalam olahraga. Khususnya didalam cabang olahraga bola voli untuk mencapai suatu permainan yang baik. Kurangnya latihan biasanya akan menyebabkan masalah dalam permainan ini makin banyak latihan semakin besar pula kemukinan untuk lebih menguasai permainan dengan baik.
b.      LatihanSKIPPING.
          Memasukan latihan skipping kedalam progam latihan kebugaran meningkatkan tingkat kekuatan dan meningkatkan koordinasi, gerak kaki dan daya tahan latihan ini juga bisa mengaktifkan otot-otot di lutut, pergelanagn kaki, pinggul dan bahu yang di gunakan selama gerakan balistik merupakan pereganagn dinamis dan mengerakan angota tubuh secara ritmis dan keseimbangan badan, latiahan ini dilakukakn selama 30 detik secara rutinitas dan pengulangan peningkatan dan jumlah sirkuit untuk latihan aerobik yang lengkap, Menurut Mark Roozen (2005) dalam sebuah artikel yang di terbitkan “jouranal pelatihan NSCAPerformance” selalu cek dengan dokter kapan mulai atau mengubah rutinitas kebugaran anda.
1)      Pegertian latihan skipping
        Salah satu jenis latihan kardio sederhana yang berdampak besar bagi tubuh latihan skipping selama 10 menit dapat membakar kalori setara dengan jogging 8 menit per mil ( 1 mil = 1,6 km) oleh karena itu para ahli menyebutkan latihan skipping alat olahraga dan bentuk latihan terbaik yang di miliki oleh siapa saja.
Latihan ini sangat bagus untuk membina daya tahan, kelincahan kaki, dan kecepatan serta dapat melatih kemapuan gerak tangan lebih kuat dan lentur.
2)  Macam-macam latihan skipping
a)      Meloncat kaki double
Ini adalah loncatan dasar.Kedua kaki lepas landas dari tanah sedikit dan secara bersamaan.
b)      Meloncat kaki alternatif
Ini menggunakan jenis melewatkan langkah, da nada anda pendaratan lebih menonjol pada satu kaki setelah setiap putaran.
c)      Lari di tempat
Sebuahjogging sedikit dimasukkan sementara meloncat.

d)      Langkah tinggi
Sebuah kecepatan sedang dengan mengangkat lutut tinggi akan meningkatkan intensitas.
e)      Cross langkah
Sementara di udara selama fase meloncat, menyilangkan kaki anda lebih rendah dan tanah dengan kaki di silangkan  lanjutkan untuk beralih dengan loncatan masing-masing.
f)        Side-to-side
Daerah pendaratan alternative dari kiri ke kanan.
3)   Cara melakukan latihan skipping
a)      Berdiri tegak dengan kedua tangan memegang ujung tali.
b)      Tempatkan tali dibelakang tubuh sebagai awal.
c)      Loncat sebanyak 30 detik sambil mengayun tali kedepan.
d)     Istirahat sebanyak 30 detik.
e)      Lakukan sesuai dengan kemampuan anda.
4)   Manfaat latihan skipping.
a)      Untuk meningkatkan kekuatan kaki serta kemampuan koordinasi antara anggota badan, selain memperkuat sistem kardiovaskuler dan stamina.
b)      Melatih otot betis, paha, abdominal, punggung, dada, dan bahu.
c)      Meningkatkan konsentrasi dan memaksimalkan hasil latihan.
d)     Untuk menguatkan jatung dan paru-paru.
5)   Factor-faktor yang harus dihindari dalam melakukan
Latihan skipping.
a)      Meloncat terlalu tinggi.
b)      Mendarat dengan tumit menyentu lantai hal ini dapat menyebabkan cedera pada lutut dan pergelangan kaki anda.
c)      Mendarat dengan lutut lurus.
d)     Melakukan skipping pada landasan yang keras seperti aspal atau beton.
2.      Tinggi Lompatan
a.       Pengertian tinggi lompatan.
         lompatan adalah suatu gerakan mengangkat tubuh dari satu titik ke titik yang lain yang lebih jauh atau tinggi dengan ancang-ancang lari cepat atau lambat dengan menumpu satu kaki dan mendarat dengan kaki atau tubuh lainya dengan keseimbangan yang baik (Djumidar A.Widya, :2004: 65)
b.      Factor-faktor yang mempengaruhi tinggi lompatan.
1)      Kekuatan otot .
2)      Keseimbangan.
3)      Kelentukan sendi.
4)      Kemampuan melakukan gerakan.


c.       Bentuk-bentuk Latihan untuk meningkatkan tinggi lompatan
(1)Bounding (memantulkan diri)
Lompat ke depan dan kebelakang dengan ke dua kaki dari posisi berdiri secara berulang-ulang, lakukan secepat mungkin dan cobahlah untuk meraih dua poin penting yaitu tinggi lompatan dan jauh lompatan.
(2)Lateral cone hope (lompat corong )
Lompat melewati corong atau benda sejenisnya, biasanya untuk rambu jalan dan latihan fisik, lakukan menyamping dari kanan ke kiri sebaliknya, percepat gerakan lompatan dan tahan selama mungkin di udara.
(3)Box jump (lompat balok)
Lompat lah dari tangga atau balok dengan tinggi sekitar 70 cm. lakukan lompatan spontan setinggi mungkin. Hati-hati dengan pendaratan lakukan seaman mungkin.
(4)Skipping (lompat tali)
Lakukan skipping kali ini dengan cara berbeda yaitu dengan mengangkat lutut setinggi mungkin saat melompat dan mengambil arah maju, alias kedepan.


(5)Squat lunges
Latihan untuk memperkuat otot kaki dengan cara berikut untuk pemula tanpa membawa beban, untuk latihan selanjutnya di sertai beban, tujuan ahirnya seberat ½ berat tubuh sndiri posisi berdiri melangkahkan kaki kedepan selebar mungkin tekuk lutut hingga membentuk sudut 90 derajat.
(6)Step-up (lompat keatas)
Latihan melompat bergantian kaki kiri dan kanan secara cepat keatas balok dengan ketinggian sekitar 12 inch. Untuk pemula tanpa beban, tujuan ahirnya mampu melakukan latihan dengan membawa beban ½ berat tubuh.
(7)Rim jumps (lompat ring)
Lompat setingi-tingginya mengapai target sasaran lompat mundur secepat mungkin saat mendarat
          Macam-macam latihan ini harus di sesuaikan dengan kondisi dan kemampuan  atlet tersebut. 
             Latihan skipping merupakan salah satu jenis latihan kardio yang sangat baik untuk membina daya tahan, kekuatan kaki, dan kecepatan serta melatih kemampuan gerak pergelangan tangan agar lebih lentur dan kuat. Latihan skipping merupakan suatu bentuk latihan yang di lakukan seseorang dalam melatih kemampuan fisik dan kekuatan otot.
3. BOLA VOLI
a. pengertian bola voli.
         Permainan bola voli di ciptakan pada tahun 1985 oleh seorang Pembina pendidikan jasmani pada YMC (Young Men Christian Associattion) do kota Holyoke, Massachuseetts Amerika serikat yaitu William g.morgan. pada mulanya permainan bola voli di beri nama “Minonette” yang tujuanya mengembangkakan kebugaran dan kesegaran jasmani para buruh selain melakukan senam massal. Kemudian Wiliam melanjutkan idenya agar permainan tersebut dapat di pertandingakan, sehingga nama permainan itu kemudian di ganti dengan “volley ball”.
           Indonesia mengenal permainan bola voli sejak tahun 1982 pada zaman penjajahan belanda guru-guru pendidikan jasmani di datangkan dari belanda untuk mengembangkan olahraga umumnya dan bola voli khususnya di samping guru-guru pendidikan jasmanai, tentara belanda yang banyak andil dalam pengembangan permainan bola voli di Indonesia, terutama dengan bermain di asrama- asarama, di lapangan terbuka dan mengadakan pertandingan antar kompeni-kompeni belanda sendiri permainan bola voli di Indonesia sangat pesat di seluruh lapaisan masyarakat.
Sehingga timbul klub-klub di kota besar di seluruh Indonesia dengan dasar itulah maka pada tangal 22 januari 1955 PBVSI (persatuan bola voli seluruh Indonesia) di dirikan di Jakarta bersaman dengan kejuaran nasional yang pertama. PBVSI sejak aktif mengembangkan kegiatan-kegiatan baik kedalam maupun keluar negri sampai sekarang.Perkembangan permainan bola voli sangat menonjol saat menjelang.Asian Games IV 1962 dan Ganefo I 1963 di Jakarta.Baik untuk pria maupun wanita.
    Pertandingan bola voli masuk acara resmi dalam PON II 1951 di Jakarta dan POM I di Yogyakarta tahun 1951.Setelah tahun 1962 perkrmbangan bola voli seperti jamur yang tumbuh di musim hujan banyaknya klub-klub bola voli di seluruh pelosok tanah air.Hal ini trbukti pula dengan data-data peserta pertandingan dalam kejuaran nasional. PON dan pesta-pesta olahraga lain, dimana angka menunjukan peningkatan jumlahnya. Boleh dikatakan sampai saat ini permainan bola voli di Indonesia menempati tempat ke tiga setelah sepak bola dan bulu tangkis.
b. Teknik dasar bola voli.     
  Teknik yang harus dikuasai oleh seorang pemain meliputi:
1)      Teknik passing
2)      Teknik smash
3)      Teknik memblock
4)      Teknik menservis



1)      Teknik passing
Teknik dasar passing dalam bola voli ada dua cara yaitu pasing bawah dan pasing atas:
(1)   Passing bawah
      Cara melakukan pasing bawah adalah dengan menggunakan kedua tanggan atau salah satu lengan, dengan memantulkan ke lengan tersebut, tepatnya di lengan bagian bawah. Pasing bawah terjadi bila bola yang datang agak rendah sehingga dengan memajukan kedua lengan atau salah satu lengan bola dapat terjangkau untuk diambil.Begitu diambil maka bola di pantulkan untuk di berikan pada teman atau pengumpan untuk di umpankan ke pemukul yang sudah siap untuk memukul bola.Penguasan pasing bawah harus betul-betul matang dan bisa memantulkan bola dengan baik sehingga bola di udara dengan keadan tenang atau stabil tidak berputar-putar.
      Cara melakukan pasing bawah adalah di mulai dengan posisi awal, kemudian cara melakukan dan hasil yang di peroleh. Melakukan pasing bawah di mulai dengan berdiri tegak, dimana kedua kaki dibuka lebar selebar bahu, kemudian kedua lutut kaki ditekuk sedikt sehingga badan agak turun ke bawah. Badan di condongkan ke depan, kedua lengan berada di depan dada agak diturunkan. Khusus untuk posisi kedua lengan adalah pungung tangan kanan berada di atas telapak tangan kiri di mana jari-jari tangan kiri memegang dengan kuat jari-jari tangan kanan dan ibu jari berada pada posisi di atas.
       Beberapa manfaat bila menguasai teknik dasar pasing bawah dengan baik adalah sekeras apapun servis atau pukulan yang di pukulkan ke bola dalam pengembalianya tetap di pantulkan dengan pengembalian yang tenang.Hasil pasing bawah dapat di umpankan ke pemain berikutnya dengan baik dan sedikit sekali terjadinya resiko cedera.
(2)   Passing atas.
        Untuk melakukan pasing atas adalah dengan menggunakan kedua tangan yang diangakat keatas lurus agak di depan kepala, jari-jari tangan agak di buka lebar sehingga kedua jari-jari tangan siap menerima bola. Setelah itu bola di dorong ke atas agak kedepan, di mana posisi bola yang datang dari arah atas. Cara melakukan pasing atas adalah dengan mengambil posisi berdiri tegak, kedua kaki agak dibuka lebar selebar bahu, kedua lutut kaki agak di tekuk sedikit sehingga posisi badan berda dalam keseimbangan badan yang baik. Selanjutnya lakukan gerakan mengangkat kedua tangan ke atas agak kedepan, jari-jari tangan agak dibuka, begitu ada bola datang fokuskan pandangan mata pada bola yang datang dari atas sehingga perkenan bola akan tepat pada kedua jari-jari tangan yang akan menerima bola tersebut dan mendorong bola tersebut kearah teman yang siap untuk melakukan smes. Posisi kedua kaki agak sedikit ditekuk pada saat akan menerima bola, begitu bola diterima dan didorong oleh kedua tangan kedua kaki diluruskan dan tumit sedikit diangkat agar dorongan semakin baik.
Pada dasarnya pemain yang mengambil posisi sebagai pengumpan mempunyai peranan yang sangat penting untuk kesuksesan serangan-serangan dalam permainan bola voli, untuk itu di perlukan penguasaan teknik ini dengan sebaik-baiknya.
2)      Teknik smash
       Mensemes bola bertujuan untuk memukul bola ke arah lawan                       sehingga bola bisa melewati dan tidak dapat dikembalikan oleh lawan, dan tim si pemukul bola mendapatkan nilai. Melakukan semes bola dalam permainan bola voli dapat dilakukan dengan caramemukul bola dimana posisi si pemukul berada di atas udara.
        Cara melakukan smes adalah dengan di awali posisi berdiri tegak keduakaki terbuka selebar bahu, kedua lutut kaki agak di tekuk dan siap untuk berlari lalu melompat kearah bola yang sudah di umpankan tersebut. Pada saat bola yang di umpankan berada di atas udara maka segera si pemukul bola melompat ke atas kearah bola tersebut dengan dorongan kedua kaki.Dorongan kedua kaki dilakukan dengan kuat sehingga si pemukul bisa melompat setingi-tingginya. Salah satu tangan terkuat diangkat lurus keatas untuk di pertemukan dengan bola, pandangan mata fokus pada bola yang akan di pukul. Begitu berada pada posisi yang tepat bola di pukul dengan keras melewati net.Setelah melakukan pukulan dengan keras selanjutnya adalah lakukan pendaratan dengan baik agar badan tetap berada dalam keseimbangan.
       Melakukan smesh bola dapat di sesuaikan dengan tinggi rendah bola yang di umpan oleh pengumpan di atas net. Bila umpanan bola cukup tinggi di atas net maka ambil awalan yang agak jauh, sedangakan bila umpanan bola dekat dengan net ambil awalan yang dekat. Ketepatan antara pemukul bola dengan bola yang akan di pukul di udara sangat penting (timing), bila pemukul dan bola yang diumpankan tidak tepat perkenan bola maka bola tidak dapat di pukul dengan sempurna.
         Ada empat urutan utama yang di lakukan oleh pemukul dalam menguasai teknik dasar yakni pertama mengambil ancang-ancang untuk berlari. Kemudian yang kedua adala melakukan lompatan ke udara untuk memukul bola. Setelah itu yang ketiga adalah melakukan pukulan bola yang keras, dan keempat adalah melakukan pendaratan yang baik. Keempat tahapan ini di lalui oleh seorang pemain bola voli  yang mengambil posisi sebagai pemukul (spiker)
3)      Teknik memblock.
      Teknik dasar membendung lawan bertujuan untuk menghadang pukulan lawan yang memukul bola di dekat net sehingga bola tidak bisa melewati net. Atau tidak bisa masuk ke lapangan sipeng hadang ( blocker)
Cara melakukan bloking adalah mengambil posisi berdiri tegak di dekat net, kedua kaki agak dibuka lebar sedikit, kedua tangan diangkat tinggi keatas, pandangan mata melihat kemna gerakan bola diumpankan kepada siapa. Begitu bola di umpankan kepada si pemukul bola maka si pembendung segera melompat setingi-tinginya dengan di ikuti mengangkat kedua tangan yang di angkat lurus setingi-tingginya sehinga bisa melebihi net dan mampu menghadang bola yang dipukul.
          Pada saat membendung bola dengan posisi kedua tangan didekat net maka yang terpenting adalah tangan si pembendung bola tidak boleh menyentuh net.Padangan arah mata selalu kearah bola yang di pukul oleh si pemukul.Lakukan pendaratan dengan baik setelah membendung bola agar keseimbangan badan tetap terjaga dengan baik.Pada saat pendaratan dapat di ikuti dengan penekukan pada lutut kaki.
          Tidak semua bola yang di pukul bisa di hadang dengan baik karena si pemukul juga akan melakukan suatu pukulan yang dapat lolos dari hadangan pemain lawan. Untuk penghadang dapat tidak dapat hanya di lakukan oleh satu orang pemain, dua atau tiga orang pemain bisa melakukan blocking terhadap pemukul bola yang membahayakan atau sulit untuk dihadang.
4)      Teknik menservis.
Untuk memulai permainan dalam permainan bola voli di awali dengan melakukan servis bola dari garis belakang lapangan bola dipukul sampai melewati net dan jatuh di lapangan lawan.ada beberapa teknik dasar servis yakni:

(1)   Servis bawah.
       Servis bawah adalah memukul bola dengan salah satu tangan terkuat bisa tangan kana atau tangan kiri yang di mulai dari bawah dengan mengayunkan lengan tersebut dengan keras dan kuat sehingga bola bisa melewati net dan masuk dalam lapangan cara melakukan servis bawah adalah si peservis bola mengambil posisi berdiri tegak dengan membuka kedua kaki selebar bahu.
         Bila menservis bola tangan terkuat adalah tangan kanan maka tangan kiri sebagai pemegang bola dan tangan kanan sebagai pemukul bola kaki kiri berda di depan dengan sedikit menekukan lutut, sedangakan kaki kanan berada di belakang lurus, badan agak dicondongkan kedepan dan pandangan mata kea rah lapangan yang dimana bola itu akan jatuh. Si penservis bola memulai dengan melambungkan bola dengan tangan kiri, kemudian tangan kanan di ayunkan dengan kuat sehingga bola bisa terpukul dimna bola akan melambung ke depan lurus melewati net kea rah lapangan lawan.



(2)   Service atas.
      Si penservis bola mengambil posisi berdiri tegak, kedua kaki di buka agak lebar selebar bahu, agar keseimbangan badan terjaga dengan baik. Apabila pemukul bola mengunakan tangan kanan maka tangan kiri sebagai pemegang bola demikian pula sebaliknya. Kaki kiri berada di depan dengan sedikit menekukan lutut kaki, sedangkan kaki kanan berada di belakang.
      Tangan kiri memegang bola, sedangkan tangan siap untuk memukul bola dengan cara di angkat oleh tangan kiri ke atas sedikit di atas kepala, tangan kanan di tarik kebelakang di atas bahu, badan tegak agak di condongkan ke belakang. Setelah itu bola di pukul dengan kuat sehingga bisa bergerak dengan cepat melewati atas net ke lapangan lawan. Padangan mata fokus pada bola yang akan di pukul, dan pada sat melakukan servis kaki tidak boleh menyentuh garis belakang lapangan.
(3)   Servis melompat.
      Penservis menagambil posisi berdiri tegak di belakang garis belakang lapangan, bola di pegang dengan kedua tangan atau satu tangan, bisa tangan kiri bila bola di pukul dengan tangan kanan atau tangan kanan sebagai pelempar bola bila tangan kiri sebagai  pemukul bola. Pada dasarnya melakukan servis sambil melompat sama dengan mensemes bola, hanya di lakukan dari belakang.
Melakukan servis lompat di awali dengan peservis mengambil jarak dari garis belakang agak berjauhan sehingga mempunyai awalan yang cukup. Ambil posisi ancang-anacang, yakni kaki terkuat berada di depanmelangkah beberapa langkah kedepan sambil memegang bola, kemudian bola di lempar ke atas di depan badan dengan ketinggian tertentu.
        Si peservis bola melakukan lompatan ke arah depan dimana lompatan tersebut di lakukan  untuk memukul bola yang berada di udara. Begitu berda di udara pukul bola dengan keras ke arah lapanagan dimana lawan berada dengan melewati atas net. Pandangan mata kearah bola yang siap di pukul sampai bola terpukul dengan baik, setelah memukul bola lakukan pendaratan dengan kedua kaki dengan baik.
Melakukan servis dengan melompat membutuhkan tenaga yang cukup besar sehingga daya tahan atau stamina juga harus di perhatikan agar pemain bisa memainkan permainan dengan performa terbaik.






B.     Kerangka Konseptual.
      Menurut Nursalam (2003) kerangka konseptual adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat di kominikasikan dan membentuk suatu teori yang memperjelas keterkaitan antara variabel.
          Sedangkan menurut Masri Singarimbun, “Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat di pakai untuk menggambarkan fenomena yang sama”.
        Berdasarkan dua pendapat diatas maka dapat ditarik kesimpulan         konsep ialah suatu kesatuan pengertian tentang sesuatu hal atau persoalan yang perlu di rumuskan. Artinya menyederhanakan arti kata atau pemikiran tentang ide-ide, hal-hal, dan kata benda-benda maupun gejala social yang di gunakan, agar orang lain yang membacanya dapat segera memahami maksudnya sesuai dengan keinginan penulis yang memakai konsep tersebut.
          Secara lebih kongkret, bagan konseptual yang di kembangkan dalam peneliti ini sebagai berikut:







Bola voli
Latihan
Teknik
Plyometrik
Smash
 











Lompatan
Skkiping
Ketepatan
                                                                                                                               
          
Narasi:
Dari bagan tersebut bisa dianalisis menurut konsep yang akan digunakan, bahwa peneliti akan mengadakan penelitian sehubung dengan judul dari pengaruh latihan skipiing terhadap tinggi lompatan pemukul smash pada bola voli. Dalam permainan olahraga bola voli tersebut terdapat empat teknik dan salah satu teknik tersebut adalah smash dalam smash tersebut ada dua yaitu ketepatan dan lompatan factor yang membuat tinggi lompatan tersebut adalah vertical jump dan untuk melatih tersebut peneliti menggunakan latihan skipping.
C.     HIPOTESIS
       Hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap suatu persoalan atau permasalahan dalam penelitian untuk mencari kebenaran jawaban. Menurut Ali maksum (2008:27) “ hipotesis adalah dugaan sementara yang di ajukan peneliti berupa pertanyan-pertanyan yang harus masih di uji kebenarannya.”
        Menurut Sugiyono (2012:96) “ Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan di katakana sementara karena jawaban yang di berikan baru didasarkan teori yang releven, belum didasarkan pada fakta-fakta yang emperis yang di peroleah melalui pengumpulan data”.
          Menurut  wahyuni (2007:112) dalam buku Manusia dan Masyarakat, mengatakan “ Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara atas rumusan yang baru dikemukakan tetapi blum di buktikan”
Berdasarkan pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenaranya masih harus di uji secara empiris. Maka dari itu penulis menagjukan dua hipotesis sebagai mana sebagai berikut:

a.       Hipotesis alternatif (Ha)
Ada pengaruh latian skipping terhadap Tinggi lompatan pada pemukul smash pada  bola voli.
b.      Hipotesis Nihil (Ho)
Tidak ada pengaruh latihan skipping terhadap tinggi lompatan pada pemukul smash pada bola voli.

A.           Metode Penelitian.
      Dalam bab ini peneliti menyajikan suatu cara di dalam penelitian ini karena memperoleh data yang objektif atau data-data yang dapat di percaya. Artinya seorang peneliti akan mengadakan suatu penelitian yang ilmiah dengan metode yang sesuai dengan apa yang di teliti, maka akan memperoleh data yang benar serta dapat di pertangung jawabkan kebenaranya.Untuk itu peeliti sedikit menyingung tetntang metode penelitian.
Metode penelitian adalah suatu hal yang penting dalam penelitian ilmiah.Hasil penelitian dikatakan ilmiah apabila metode ini releven dengan objek yang di teliti serta sesuai dengan maksud dan tujuan dari pada penelitian tersebut pengunan metode dalam setiap penelitan adalah suatu keharusan.Hal ini mengingat perumusan dengan menggunakan suatu metode dalam suatu penelitian.
          Dengan mengunakan metode dalam setiap penelitian berarti pelaksanan penelitian tidak dapat dilakukan oleh setiap orang yang memiliki dan menguasai sebagain dari pengetahuan tentang metode-metode penelitian, jelaslah bagi kita dengan mengadakan penelitian akan mengetahui sebab akibat dari permasalahan itu.
Adapun metode yang baik dan tepat dalam suatu penelitian adalah metode ilmiah.Pengunaan metode ilmiah dalam suatu penelitian adalah merupakan suatu keharusan untuk memperoleh hasil yang bisa di pertanggung jawabkan oleh karena itu perlu langkah-langkah yang   sistematis untuk mendapatkan hasil tersebut.
A.    Rancangan penelitian
              Agar peneliti dapat memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian yang diharapkan, maka diperlakukan suatu rancangan penelitian yang sistematis. Dalam penelitian ini menggunakan desain random mized control group pre test-post test design. Desain ini berbentuk sangat sederhana terdiri atas perlakuan dan sebuah control tetapi bisa di kembangkan menjadi beberapa perlakuan.
Disain ini dapat di gambarkan sebagai berikut:



X2

Y2
X1

Y1

R


 


                                                                                                                                                                                                   

Gambar 3.1 :
Diagaram metode penelitian random mized control group pre test-post test design.
(Sugiyono, 2012)
Keterangan :
R  : Random
X1 : Pre-test kelompok eksperimen
X2 : Post test kelompok eksperimen
P1  : Latihan skipping
Y1 :  Pre-test kelompok kontrol
Y2 : post test kelompok kontrol
P2 : Latihan skipping
Prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1.      Memilih unit percoban secara acak.
2.      Membagi unit percoban atas dua kelompok. Kelompok satu (control) tidak di berikan perlkuan latihan skipping, sedangkan kelompok dua (percoban) di beri perlakuan dengan melakukan latihan skipping.
3.      Memberikan pretest untuk kedua kelompok dengan mengukur samapai 80% kekuatan maximum.
4.      Membrikan posttest untuk kedua kelompok dan hitung mean posttest untuk masing-masing kelompok.
5.      Menghitung perbedan mean (pretest dan posttest) dari masing-masing kelompok dan di bandingkan perbedan tersebut secara statistik.

Pre-test                  Perlakuan         Post­test
Kelompok
Eksperimen
X1
P1
X2
Kelompok kontrol
Y1
P2
Y2
Gambar 3.2 : Tabel metode penelitian
Dikutip oleh : Sugiyono, 2012
Dengan memilih dan menerapkan metode penelitian ini sangatlah menentukan hasil penelitian yang dilakukan sudah jelas bahwa dalam penelitian ini untuk mencari data yang bersifat valid objektif dengan menggunakan cara tertentu yang mempunyai harapan agar data yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan.
Durasi latihan yang diberikan adalah sebagai berikut:
TABEL 3.2 PROGAM LATIHAN KELOMPOK EKSPERIMEN



Minggu I
Hari / Tanggal
Jenis Latihan
Repetisi
Waktu
Istirahat


Pengambilan data pertama (pretest)






Minggu II

Hari
Jenis Latihan
Repetisi
Waktu
Istirahat

Latihan Skipping
8
6
4
30 detik
45 detik
60 detik
30 detik
45 detik
60 detik

Latihan Skipping
8
6
4
30 detik
45 detik
60 detik
30 detik
45 detik
60 detik

Latihan Skipping
8
6
4
30 detik
45 detik
60 detik
30 detik
45 detik
60 detik






                                                          Minggu III
Hari
Jenis Latihan
Repetisi
Waktu
Istirahat


Latihan Skipping
8
8
6
40 detik
50 detik
60 detik
40 detik
50 detik
60 detik

Latihan Skipping
8
8
6
40  detik
50 detik
60 detik
40 detik
50 detik
60 detik

Latihan Skipping
8
8
6
40 detik
50 detik
60 detik
40 detik
50 detik
60 detik



                                                         Minggu IV
Hari
Jenis Latihan
Repetisi
Waktu
Istirahat

Latihan Skipping
8
8
6
50 detik
60 detik
80 detik
50 detik
60 detik
80 detik


Latihan Skipping
8
8
6
50 detik
60 detik
80 detik
50 detik
60 detik
80 detik

Latihan Skipping
8
8
6
50 detik
60 detik
80 detik
50 detik
60 detik
80 detik

                                                         Minggu V
Hari
Jenis Latihan
Repetisi
Waktu
Istirahat


Latihan Skipping
6
5
4
60 detik
70 detik
90 detik
60 detik
70 detik
90 detik


Latihan Skipping
6
5
4
60 detik
70 detik
90 detik
60 detik
70 detik
90 detik

Latihan Skipping
6
5
4
60 detik
70 detik
90 detik
60 detik
70 detik
90 detik



                                                         Minggu VI
Hari
Jenis Latihan
Repetisi
Waktu
Istirahat

Latihan Skipping
5
4
2
70 detik
80 detik
100 detik
70 detik
80 detik
100 detik


Latihan Skipping
5
4
2
70 detik
80 detik
100 detik
70 detik
80 detik
100 detik


Latihan Skipping
5
4
2
70 detik
80 detik
100 detik
70 detik
80 detik
100 detik

Minggu VII

Libur




Pengambilan data terakhir (posttest)





















X
 100   -
90   - 
80   -
70   -                                                                                        RECOVERY
60   -
50   -
40   -
30   -
20   -
10   -
        1            2               3                4                 5               6                  7  Y
                                                            Grafik 3.3
            Keterangan :
                         : Volume Latihan
                                    :  Intensitas




B.Populasi dan Sampel.
     1. Populasi.
                Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan di tarik kesimpulan.
                 Menurut Zaenal Arifin (2010 :62) mengatakan bahwa “ populasi adalah keseluruhan subjek yang inggin di teliti dan menjadi sasaran generalisasi hasil-hasil penelitian, baik anggota sampel maupun di luar sampel ” sedangkan.
Menurut Siswojo (dalam mardalis, 2006:54) defenisi dari populasi adalah sejumlah kasus yang memenuhi seperangkat kriteria yang di tentukan peneliti. Sedangkan menurut Ali maksum (2008:39) “ populasi adalah keseluruhan individu atau objek yang di maksudkan untuk di teliti dan nantinya akan di kenai generalisasi.”
                Generalisasi adalah suatu cara pengambilan kesimpulan terhadap kelompok individu atau objek yang lebih luas berdasarkan data yang lebih luas berdasarkan data yang di peroleh dari dari sekelompok individu atau objek yang lebih sedikit.
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah murid ekstarakulikuler bola voli SMPN 2 Sukodono.


2.      Sampel
          Menurut Arikunto (2006:131) bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang di teliti”
Menurut (Suharsimi Arikunto, 2002:16) bahwa untuk sekedar patoakan maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik di ambil semua. Sesuai dengan pedapat di atas maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 20 siswa yang di ambil dari populasi sejumlah 20 siswa ekskul bola voli SMPN 2 Sukodono yang akan di tetapkan secara acak dengan mengunakan teknik radom sampling, dengan cara memangil siswa lewat buku absen. Kemudian untuk lebih membuktikan pengaruh latihan skipping terhadap tinggi lompatan pemukul pada permainan bola voli di ekstarkulikuler di SMPN 2 Sukodono, maka akan di ambil 10 siswa sebagai eksperimen, dengan melakukan latihan skipping dan 10 siswa yang lain tidak mendapat perlakuan atau Cuma di control saja.
C.     Teknik pengumpulan data
           Teknik pengumpulan data adalah suatu teknik atau cara untuk mengumpulkan data yang di peroleh dalam suatu penelitian. Teknik pengumpulan data tidak lepas dengan apa yang di sebut instrument penelitian. Untuk memperoleh data yang sesuai dengan kebutuhan penelitian ini peneliti harus memperhatikan data yang akan di kumpulkan dengan metode pengumpulan data yaitu tes dan pengukuran.
         Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam melakukan latihan skipping dan tinggi lompatan adapun untuk mengumpulkan data yang di lakukan dalam penelitian ini, penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Tes Tinggi lompatan
            Pengukuran tinggi lompatan ini merupakan suatu rangkain tes, oleh karena itu semua butir tes harus dilaksanakan. Sebelum melaksanakan tes tinggi lompatan semua subjek di beri penjelasan tentang maksud, tujuan dan kegunan tes tinggi lompatan yang akan dilakukan, serta cara melakukan masing-masing butir tes tersebut. Dalam pengukuran tes tinggi lompatan dilakukan dengan menggunakan tes loncat tegak dengan subyek berdiri tegak dekat denggan dinding, kedua kaki rapat, papan di dinding berada di samping tangan kiri atau kanan kemudian tangan yang berda di dekat dinding di angkat lurus ke atas telapak tanggan di tempelkan pada papan bersekala, sehingga meninggalkan bekas raihan jarinya. Ke dua tangan lurus berada di samping badan kemudian subyek kemudian subyek mengambil sikap awalan denggan membongkokkan kedua lutut dan kedua tanggan di ayunkan ke belakang. Kemudian subyek meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan bersekala dengan tangan yang terdekat dengan dinding, sehingga meninggalkan bekas raihan pada papan bersekala. Tanda ini menampilkan tinggi raihan subyek tersebut subyek di berikan tiga kali kesempatan melakukan loncatan. Lebih jelasnya seperti gambar di bawah ini:
                                      





http//:vertical jump tes-google.Search.htm/ tanggal 5 agustus 2013 pukul 14.00

a)      Pensekoran / penilaian
            Untuk memudah kan pengolahan data ke dalam analisis statistik memerlukan pensekoran tes loncat tegak dalam olahraga bola voli seluruh pemain bola voli SMPN 2 Sukodono sebagai subjek penelitian. Dalam tiga kali melakukan loncatan dan di ambil hasil raihan tertinggi.



Tabel 3.4 Daftar Nilai Kelompok 1 (Kontrol)
No
Nama
Nilai Pretest
NilaiPosttest
1.



2.



Dst.




Tabel 3.5 Daftar Nilai Kelompok 2 (Percobaan)
No
Nama
Nilai Pretest
NilaiPosttest
1.



2.



Dst.




D.    Instrumen penelitian.
    Menurut Ali Maksum (2008:55) instrument penelitian adalah alat ukur yang di gunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian.
     Adapun alat ukur yang digunakan penulis dalam penelitian ini terdiri dari 1 item tes. Untuk mengambil data dalam penelitian ini penulis menggunakan alat tes untuk mengetahui “pengaruh latihan skipping terhadap tinggi lompatan pemukul pada smash bola voli pada pemain bola voli SMPN 2 Sukodono” maka penulis terlebih dahulu mengetes pemain tersebut dengan mengunakan loncat tegak dan selanjutnya memberikan pelatihan skipping  setelah itu di tes loncat tegak lagi.


E.     Prosedur pengumpulan data.
   Prosedur pengumpulan data merupakan cara kerja yang dilakukan untuk mendapatkan atau mengumpulkan data–data yang releven dengan fakta yang terdapat pada objek penelitian di lapangan. Hal ini sangat penting dilakukan karena baik tidaknya suatu penelitian banyak tergantung pada metode pengumpulan data yang digunakan. Adapun prosedur pengumpulan data yang penulis ajukan adalah :
1.      Meminta ijin kepada kepala sekolah SMPN 2 Sukodono tersebut untuk mengadakan penelitian.
2.      Setelah mendapat ijin, untuk mendapat data yang diinginkan peneliti terlebih dahulu tinggi lompatan siswa yang akan dites, dengan vertical jump selanjutnya memberikan pelatihan skipping selama 7 minggu setelah itu di lakukan tes pengambilan data ter ahir.
3.      Setelah data terkumpul kemudian dilakukan klasifikasidan identifikasi yang kemudian akan diolah dan dianalisis
4.      Hasil analisis akan dituangkan dalam laporan hasil penelitian.



F.      Teknik Analisis Data
        Untuk menarik suatau kesimpulan yang tepat harus melalui suatu analisis data. Analisis data merupakan suatu cara yang di peroleh dari tes dan pengumpulan data. Dalam suatu penelitian, data yang di peroleh harus ilmiah, reliable, akurat, releven, dan mengena apa yang menjadi penelitian ini.
        dalam penelitian ini, diperlukan metode analisis statistik dengan perhitungan angka-angka yang diperoleh berdasarkan hasil pre-test dan post-test dari kelompok kontrol maupun eksperimen.
Dalam penelitian ini penulis akan mencari perbandingan atau pengaruh hasil latihan skipping, maka untuk mencari tersebut penulis menggunakan teknik rumus uji “t” tes. Adapun rumusnya dapat dilihat pada gambar, sebagai berikut :
                                                            
Rumus 3.5 : Rumus uji ”t”, (Suharsimi Arikunto, 2010).
                 Keterangan :
                 M = Nilai rata-rata hasil kelompok
                 N = Banyaknya subjek
                 X = Definisi setiap nilai dan
                 Y = Definisi setiap nilai dan mean .

                 Ingat bahwa :
 : Dapat diperoleh dari  -
 : Dapat diperoleh dari -
Untuk memasukkan data kedalam rumus diperlukan tabel persiapan perhitungan statistik sebagai berikut:
No.
Subjek/nama
Kelompok eksperimen

Subjek/
Nama
Kelompok control
Pre-test
(X1)
Post-test
(X2)
Beda
(X)
Pre-test
(Y1)
Post-test
(Y2)
Beda
(Y)
1.








2.








3.








4.








5.








6.








7.








8.








9.








10.








Dst








Jumlah



∑x=



∑y=

Gambar 3.6 : Tabel perhitungan uji “t”, Suharsimi Arikunto, 2010.
Sebelum sampai kepada pengolahan data, maka terlebih dahulu harus diketahui mean masing-masing kelompok dengan cara sebagai berikut :
Keterangan :
           = Rata-rata kelompok eksperimen
          = Rata-rata kelompok kontrol
         = Jumlah skor kelompok eksperimen
         = Jumlah skor kelompok kontrol
                        = Jumlah subjek
Hipotesis nihil  yang akan diuji kebenarannya adalah tidak ada pengaruh latihan skipping terhadap tinggi lompatan pemukul pada smash bola voli , sedangkan hipotesis alternatif  yang akan diuji kebenarannya adalah ada pengaruh yang positif  latihan skipping terhadap tinggi lompatan pemukul pada smash bola voli.
Hipotesis tersebut akan diuji dengan taraf signifikan 5%. Hal ini berarti kita percaya bahwa 95% dari keputusan kita adalah benar dan yang 5% adalah salah. Kemudian menolak hipotesis yang benar adalah 5 dari 100 dengan derajat kebebasan (d.k) adalah n1+n2-2. Suharsimi Arikunto (2006:311)
Dari perhitungan ini kemungkinan hasilnya adalah sebagai berikut :
1.    Jika , maka ditolak diterima.
2.    Jika , maka ditolak diterima.

B.        Daftar Pustaka.
Dr Ali maksum2008.metodologi penelitian dalam olahraga.fakultas ilmu keolahragaan universitas negri Surabaya
Drs Nurhasan, m.pd. 2000. Tes dan pengukuran pendidikan olahraga.fakultas pendidikan dan kesehatan universitas pendidikan Indonesia.
Budiawanto, S 2004.Pengetahuan dasar melatih olahraga.malang.depdiknas universitas negri malang
Arikunto S 2012.Dasar-dasar evaluasi pendidikan edisi 2. Jakarta Bumi
Mardalis 2006.metode penelitian “suatu suatu pendekatan proposal” Jakarta Bumi Aksara.
Zenal Arifin 2010.Metodelogi penelitian pendidikan.Surabaya lentera cendekia.
Muhamad muhyi .f. meningkat kan kebugaran jasmani melalui permainan bola voli. Pt gramedia widia sarana Indonesia, 2009.
Hadi .Sutrisno 2000.Statistic II .Yogyakarta . Andi offset
Rozen , M 2005. NSCA’s performance training journal: jumping to agility,Mark Roozen;October 2005.
Enamit, R 2005.Jump rope training.RoosBoxing.com.Diakses tanggal 18 juli 2013 pukul 16.45 Wib.
The Rope institute 2002 hyperformance jump rope training, WWW,jumpropeinstitute,com, di akses tanggal 22 Juli 2013 pukul 20.30 wib.