A.
Judul.
PENGARUH
LATIHAN SKIPPING TERHADAP TINGGI LOMPATAN PEMUKUL PADA PEMAIN BOLA VOLI DI
EKSTRA KULIKULER BOLA VOLI SMPN 2 SUKODONO
B.
Latar Belakang.
Dalam
kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat dipisahkan dari olahraga, baik untuk
adu prestasi maupun untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat.Olahraga
mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Melalui olahraga dapat
di bentuk manusia yang sehat jasmani, rohani serta mempunyai kepribadian,
disiplin, sportivitas yang tinggi sehingga pada ahirnya akan terbentuk manusia
yang berkualitas.
Hingga ahirnya aktivitas olahraga di
masyarakat saat ini berkembang sangat pesat, baik di negara maju maupun
dinegara menengah kebawah. Hal ini
dipicu dari kesadaran masyrakat bahwah olahraga itu relatif murah dan
menjajikan, yaitu memperoleh kesehatan dan kebugaran jasmani, sehingga dapat
melaksanakan tugas sehari-harinya dengan lancar.
Akhir-akhir ini juga
terasa banyak sekali minat dan bakat seseorang dalam setiap cabang olahraga.Hal
ini terbukti semakin banyak atlet-atlet yang berprestasi, baik di sekolah
maupun di masyarakat umum. Hal ini tidak lepas dari peranan pendidikan dalam
kehidupan manusia salah satu contohnya pendidikan jasmani di sekolah.
Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara
keseluruan yang bertujuan untuk mengembangkan secara organik, neuromasculer, intelektual,
dan emosional melalui aktivitas jasmani. Peranan pendidikan jasmani untuk
merangsang pertumbuhan, pekembangan, dan meningkatkan kemampuan gerak.
Gerak sebagai aktivitas jasmani merupakan
dasar bagi manusia untuk belajar mengenal alam sekitar dan diri sendiri (Abdul
Kadir Ateng dalam Aip Syrifudin 1997:3) menurut Aip syarifudin (1997:4)
“pendidikan jasmani adalah proses interaksi antra peserta didik dan lingkungan
yang di kelolah melalui aktivitas jasmani dalam upaya menuju pembentukan
manusia Indonesia seutuhnya” pendidikan jasmani bertujuan membantu siswa dalam
usaha perbaikan derajat kesehatan dan kesegaran jasmani.
Salah satu tujuan
pendidikan jasmani di lembga-lembaga pendidikan diantaranya ialah untuk
meningkatkan kemampuan siswa melalui aktivitas jasmani yang di aplikasikan.melalui
cabang-cabang olahraga yang sudah memasyarakat dilingkungan suatu lembaga
pendidikan atau sekolah yang bersangkutan dan pada kenyataanya masyarakat
sangat banyak mengharapkan peningkatan kemampuan.
Peserta didik terutama dalam cabang olahraga
oleh karena tuntutan masyarakat tersebut timbul persoalan mendasar yaitu
bagimanahkah carameningkatkan kemampuan siswa dalam penguasan keterampilan
cabang olahraga sehingga alokasi waktu yang tersedia dan sarana pada suatu
sekolah dapat efektifkan penggunaan dan tujuan yang dinginkan, dapat tercapai
secara maksimal.
Untuk mencapai tujuan yang di inginkan pihak
sekolah biasanya menyelegarakan kegiatanekstrakulikuler disitu siswa dapat
menuangkan suatu pemikiran, menyalurkan bakat, minat, belajar berkelompok,
siswa dapat berinteraksi dengan sesama teman dan bisa juga untuk menambah
wawasan pengetahuan siswa.
Di SMPN 2 Sukodono yang salah satu sekolah
lanjutan pertama di sukodono yang juga melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler
SMPN 2 Sukodono merupakan salah satu sekolah favorit akan tetapi tidak hanya
ekstrakulikuler yang bergerak dalam bidang akademik saja yang banyak diminati
oleh siswa, mereka juga sangat antusias dengan kegiatan ekstrakulikuler yang
bergerak dalam bidang olahraga seperti diantaranya futsal, sepak Bola, pencak
silat, Bola voli dari ke empat ekstrakulikuler tersebut siswa dapat memilih
yang sesui dengan minat, dan bakat, serta
keterampilan.
Salah satunya ekstrakulikuler cabang olahraga
yang diminati siswa SMPN 2 Sukodono adalah ekstrakulikuler bola voli cabang
olahraga bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat
memasyarakat, oleh karena itu peningkatan keterampilan bermain bola voli para
siswa di sekolah maupun para pemainya sudah suatu keharusan setelah melihat
tututan yang sangat besar dari masyarakat. Permainan Bola voli adalah salah
satu cabang olahraga memvoli bola ke udara melewati jarring atau net, dengan
maksud dapat menjatuhkan bola di dalam lapangan permainan lawan untuk mencari
kemenangan bermain.
Olahraga bola voli sudah sangat popular di
masyarakat luas baik di klub-klub, kantor-kantor, desa-desa, maupun di sekolah,
hal ini di sebabkan karena olahraga bola voli memerlukan peralatan yang sangat
sederhana serta mendatangkan kesenangan bagi yang bermain.oleh karena itu
permainan ini berkembang pesat di tanah air.
Disamping
itu permainan ini sangat penting artinya bagi para siswa, utamanya dalam
menunjang tercapainya tujuan pendidikan secara umum.untuk meningkatkan prestasi
bola voli, ditutut adanya berbagai usaha dalam membina olahraga bola voli
permainan bola voli merupakan cabang olahraga beregu yang melibatkan banyak
orang yang sudah menguasai teknik permainan bola voli. Baik individu maupun
beregu teknik dasar yang harus di kuasai yaitu Servis, Passing, Set-up, Spike, Blok.
Berdasarkan pengamatan di lapangan
teknik servis atas adalah suatau serangan pertama dalam bola voli. Dengan kuat
dan keras serta datangnya bola, cepat tajam dan menukik. Yang harus di
perhatikan saat melakukan smash, yaitu:
1.Cara mengambil awalan
2.Cara mengambil tolakan
3.Cara mengambil pukulan
4.Cara mengambil pendaratan
Smash dapat mematikan atau sulit diterima apabila
pukulan itu dilakukan dengan cepat dan tepat.untuk dapat memukul cepat dan
tepat di perlukan unsure kondisi fisik yang baik.
Untuk bisa bermain
bola voli maka pemain harus bisa menguasai teknik-teknik dasar agar lebih mudah
dalam melakukan permainan yang benar.Permainan bola voli modern sangat
membuhtuhkan teknik dasar yang baik dalam meningkatkan performa permainan.Maka
teknik dasar harus di kuasai dalam berbagai sikap.Untuk mengatasinya di perlukan
latihan-latihan yang menunjang dan mengarah pada saat permainan berlangsung.
Untuk mencapai prestasi
maksimal dalam permainan bola voli di perlukan upaya dan usaha dalam
meningkatkan kualitas fisik, teknik, dan mental, upaya dalam neningkatkan
teknik dasar seperti servis, passing, smash dan block di perlukan metode
efesien dan efektif. Yang artinya bahwa dalam usaha pengembangan kondisi fisik
maka seluruh komponen tersebut harus dikembangkan, walaupun disana sini dengan
sistem prioritas sesuai keadan atau status tiap komponen.Usaha dalam
miningkatkan kualitas fisik di perlukan unsur yang mendukung salah satunya seperti kekuatan (strength).
Salah satu latihan yang di gunakan untuk meningkatkan
kemampuan kekuatan adalah latihan skipping, karena dengan latihan skipping
sangat menbantu dalam membina kekuatan kaki, pergelangan kaki, daya tahan,
koordinsi gerak, dan membantu meningkatkan kualitas gerak pergelangan tangan,
selain bermanfaat banyak, latihan skipping ini sangat sederhana dan bisa
di lakukan di mana saja.
Latihan ini
sangat baik untuk membina daya tahan , kekuatan kaki, dan kecepatan serta
melatih kemampuan gerak pergelangan tangan lebih lentur dan kuat
Latihan skipping
adalah latiahan kardio sederhana yang berdampak besar bagi tubuh yang bisa
melatih otot kaki dan melatih daya ledak otot.Latihan skipping selama 10
menit juga bisa membakar kalori.
Seiring
berjalanya waktu tim bola voli SMPN 2 sukodono
dalam beberapa bulan ini prestasinya agak menurun dan salah satu factor
yang mempengaruhinya adalah kurangnya tinggi lompatan pada saat melakukan smash
fakta di lapangan menunjukan dalam uji coba selama 3 kali berturut-turut
hasilnya mengecewakan, 1 kali menang dan 2 kali kalah.Kekalahan tersebut di
karenakan kurangnya tinggi lompatan smash pada pemain SMPN 2 Sukodono. Ini
membuat para pelatih kebingungan mengatasi anak buah nya .
Dari latar
belakang di atas penulis akan mengangkat judul penelitian “Pengaruh Latian Skipping
Terhadap Tinggi lompatan pemukul pada permainan Bola voli (di Ekstrakulikuler bola voli putra
di SMPN 2 Sukodono)”
C.
Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini akan di
jelaskan arah penelitian, agar tidak terjadi keambiguan atau menimbulkan
kebingungan penelitian maupun luas masalah yang di teliti. Maka perlu diberikan
batasan-batasan penelitian sampai pada permasalahan yangkhusus sehingga tidak
terjadi kesalah pahaman dalam menyusun proposal skripsi ini. Batasan masalah
dalam penelitian ini adalah mengenai “pengaruh latihan skipping terhadap
tinggi lompatan pemukul pada smash bola voli (di ekstra kulikuler bola voli
putra di SMPN 2 Sukodono)” Ruang lingkup dan pembatasan masalah akan melibatkan
subyek penelitian yaitu populasi yang di jadikan sampel penelitian.
Untuk lebih memudahkan
gambaran tentang ruang lingkup penelitian yang akan menjadi kajian dalam ruang
lingkup dan pembatasan masalah dalam penelitian adalah:
1.
Ruang lingkup
materi yang menjadi kajian dalam penelitian ini:
a) latihan skipping
dengan indicator sebagai berikut:
1)
pengertian
latihan
2)
pengertian
latihan skipping
3)
manfaat
latihan skipping
4)
teknik
latihan skipping
b)
tinggi lompatan pemukul bola voli
1)
pegertian
tentang tinggi lompatan
2)
cara melatih
tinggi lompatan
3)
pengertian
tentang bola voli
4)
teknik dasar
bola voli
2. Ruang
lingkup subyek
Yang
menjadi subyek penelitian ini adalah semua siswa yang mengikuti ekstrakulikuler bola voli di SMPN 2 Sukodono
D.
Rumusan Masalah.
Menurut
sugiyono (2005:56) rumusan masalah adalah suatu pertanyan yang akan dicarikan
jawabannya melalui pengumpulan data. Berdasarkan masalah di atas, maka akan
dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut
“adakah pengaruh latihan skipping terhadap tinggi
lompatan pemukul pada permainan bola voli (di ekstra kulikuler di SMPN 2
Sukodono)”
E.
Variabel dan Definisi Oprasional Variabel.
1.
Variabel
Menurut Ali maksum (2008:30) variable adalah
suatu konsep yang memiliki variabilitas
atau keragaman yang menjadi fokus penelitian. Kemudian ditarik kesimpulan.
Dari pengertian di atas
peneliti dapat menyimpulkan bahwa variabel adalah objek penelitian. Agar fakta
yang di teliti ini menjadi lebih jelas maka dalam penelitian ini ada dua
variabel yaitu:
a. variabel
bebas (independent variable) yaitu:
Latihan skipping (X)
b. variabel
terikat (dependent variable)
tinggi lompatan (Y)
2.
Definisi oprasional
variable
Untuk menghindari perbedan pengertian
dan kekurang jelasan terhadap kata kunci atau konsep pokok yang terdapat dalam
penelitian ini para penulis memberikan batasan atau definisi operasional sebagi
berikut:
a. Latihan skipping
Latihan skipping adalah salah satu latihan kardio sederhana yang
berdampak besar bagi tubuh. Skipping selam 10 menit dapat membakar
kalori setara dengan jogging 8 menit per mil (1 mil = 1,6km) oleh karena itu
para ahli kebugaran menyebutkan latihan locat tali merupakan latihan terbaik
yang di miliki oleh siapa saja.
b.
Tinggi
lompatan
Tinggi lompatan adalah kemampuan
seseorang untuk mempertahankan berat badannya pada saat melayang di udara dan
untuk menahan lompatan beberpa detik saat melakukan lompatan.
F.
Tujuan Penelitian.
Menurut Ali maksum (2008:6)
“penelitian adalah suatu upaya pemecahan masalah yang dilakukan dengan metode
ilmiah”. Sedangkan menurut Sugiono (2007:1) “penelitian adalah cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunannya tertentu.
Sedangkan menurut Saptono (2007:114)
“tujuan penelitian adalah sasaran yang ingin di capai oleh peneliti melalui
penelitian yang di laksanakanya”.
Berdasarkan kedua difinisi tentang tujuan penelitian di atas dapat di
tarik keisimpulan tujuan penelitian adalah sasaran yang akan di capai. Untuk
lebih memudahkannya tujuan penelitian ini
di bagi menjadi dua:
1)
Adahkah
pengaruh latihan skipping terhadap tinggi lompatan pemukul pada pemain
bola voli ?
2)
Untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh latihan skipping terhadap tinggi
lompatan pemukul pada pemain bola voli ?.
G.
MANFAAT
PENELITIAN.
Hasil dari
penelitian ini sangat bermanfaat bagi:
1.
Bagi
peneliti:
a.
Sebagai
syarat untuk kelulusan dalam jenjang strata 1 (S1)
b.
Sebagai
penglaman penelitian yang dalam bidang ke olahragan khusunya bola voli
2.
Bagi pelatih:
a.
Sebagai
panduan untuk memperbaiki pembinan dalam cabang olahraga bola voli.
b.
Pelatih dapat
mengetahui pengaruh latihan skipping terhadap ketepatan smash
danbisamenjadikan acuhan dalam progam latihan
3.
Bagi lembaga:
a.
Merupakan
sumbangan dalam pembangunan ilmu pengetahuan di bidang kepedidikan kepelatihan
olahraga.
b.
Sebagi
ekstensi tridarma pergurun tinggi, khususnya penelitin.
c.
Sebagai saran informasi kepustakan serta
refrensi dalam memperkaya pengetahuan khususnya dalam bidang olahraga.
A.
LADASAN
TEORI.
A.
KAJIAN
PUSTAKA
Menurut Ali maksum (2008:34) “teori
adalah serangkaian konsep, proposisi, atau hipotesis yang menjelaskan suatu
fenomena tertentu.Pada bagian ini di uraikan pembahasan untuk memperluas dan
memperdalam pengetahuan secara langsung maupun tidak salah satunya adalah
sebagai brikut:
1.
LATIHAN
OLAHRAGA.
a.
Pengertian
latihan.
Di dalam kamus besar bahasa
Indonesia (KBBI) edisi ke empat “ latihan adalah pendidikan untuk memperoleh ke
mahiran atau kecakapan” sedangkan defenisi oleh kent (dalam budiwanto, 2004:12)
“latihan adalah suatu progam latihan fisik yang di rencanakan untuk membantu mempelajari
keterampilan, memperbaiki kesegaran jasmani dan terutama untuk mempersiapkan
atlet dalam suatu pertandingan yang penting”.
Menurut Bower dan Foss (dalam Budiwanto: 12) menggemukan “ bahwa latihan
adalah suatu progam yang di rencanakan untuk memperbaikai dan meningkatkan
kapasitas energi seorang atlet untuk suatu pertandingan” beban latihan harus di
tingkat kan mana kalah sudah tiba saatnya untuk di tingkatkan.
Latihan memiliki tujuan untuk
melatih kekuatan otot-otot, kecepatan, daya tahan, kelincahan, ketangkasan, dan
keterampilan.
Berdasarkan
difinisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
latihan
merupakan syarat utama dalam olahraga. Khususnya didalam cabang olahraga bola
voli untuk mencapai suatu permainan yang baik. Kurangnya latihan biasanya akan
menyebabkan masalah dalam permainan ini makin banyak latihan semakin besar pula
kemukinan untuk lebih menguasai permainan dengan baik.
b.
LatihanSKIPPING.
Memasukan latihan skipping
kedalam progam latihan kebugaran meningkatkan tingkat kekuatan dan meningkatkan
koordinasi, gerak kaki dan daya tahan latihan ini juga bisa mengaktifkan
otot-otot di lutut, pergelanagn kaki, pinggul dan bahu yang di gunakan selama
gerakan balistik merupakan pereganagn dinamis dan mengerakan angota tubuh
secara ritmis dan keseimbangan badan, latiahan ini dilakukakn selama 30 detik
secara rutinitas dan pengulangan peningkatan dan jumlah sirkuit untuk latihan
aerobik yang lengkap, Menurut Mark Roozen (2005) dalam sebuah artikel yang di
terbitkan “jouranal pelatihan NSCAPerformance” selalu cek dengan dokter
kapan mulai atau mengubah rutinitas kebugaran anda.
1)
Pegertian
latihan skipping
Salah satu jenis latihan kardio
sederhana yang berdampak besar bagi tubuh latihan skipping selama 10
menit dapat membakar kalori setara dengan jogging 8 menit per mil ( 1 mil = 1,6
km) oleh karena itu para ahli menyebutkan latihan skipping alat olahraga
dan bentuk latihan terbaik yang di miliki oleh siapa saja.
Latihan ini
sangat bagus untuk membina daya tahan, kelincahan kaki, dan kecepatan serta
dapat melatih kemapuan gerak tangan lebih kuat dan lentur.
2) Macam-macam latihan skipping
a) Meloncat kaki double
Ini adalah loncatan dasar.Kedua kaki lepas landas dari tanah sedikit
dan secara bersamaan.
b) Meloncat kaki alternatif
Ini menggunakan jenis melewatkan langkah, da nada anda pendaratan lebih
menonjol pada satu kaki setelah setiap putaran.
c) Lari di tempat
Sebuahjogging sedikit dimasukkan sementara meloncat.
d) Langkah tinggi
Sebuah kecepatan sedang dengan mengangkat lutut tinggi akan
meningkatkan intensitas.
e) Cross langkah
Sementara di udara selama fase meloncat, menyilangkan kaki anda lebih
rendah dan tanah dengan kaki di silangkan
lanjutkan untuk beralih dengan loncatan masing-masing.
f)
Side-to-side
Daerah pendaratan alternative dari kiri ke kanan.
3) Cara
melakukan latihan skipping
a)
Berdiri tegak
dengan kedua tangan memegang ujung tali.
b)
Tempatkan
tali dibelakang tubuh sebagai awal.
c)
Loncat sebanyak
30 detik sambil mengayun tali kedepan.
d)
Istirahat
sebanyak 30 detik.
e)
Lakukan
sesuai dengan kemampuan anda.
4) Manfaat
latihan skipping.
a)
Untuk
meningkatkan kekuatan kaki serta kemampuan koordinasi antara anggota badan,
selain memperkuat sistem kardiovaskuler dan stamina.
b)
Melatih otot
betis, paha, abdominal, punggung, dada, dan bahu.
c)
Meningkatkan
konsentrasi dan memaksimalkan hasil latihan.
d)
Untuk
menguatkan jatung dan paru-paru.
5) Factor-faktor yang harus dihindari dalam
melakukan
Latihan skipping.
a)
Meloncat
terlalu tinggi.
b)
Mendarat
dengan tumit menyentu lantai hal ini dapat menyebabkan cedera pada lutut dan
pergelangan kaki anda.
c)
Mendarat
dengan lutut lurus.
d)
Melakukan skipping
pada landasan yang keras seperti aspal atau beton.
2.
Tinggi
Lompatan
a.
Pengertian
tinggi lompatan.
lompatan adalah suatu
gerakan mengangkat tubuh dari satu titik ke titik yang lain yang lebih jauh
atau tinggi dengan ancang-ancang lari cepat atau lambat dengan menumpu satu
kaki dan mendarat dengan kaki atau tubuh lainya dengan keseimbangan yang baik
(Djumidar A.Widya, :2004: 65)
b.
Factor-faktor
yang mempengaruhi tinggi lompatan.
1)
Kekuatan otot
.
2)
Keseimbangan.
3)
Kelentukan
sendi.
4)
Kemampuan
melakukan gerakan.
c.
Bentuk-bentuk
Latihan untuk meningkatkan tinggi lompatan
(1)Bounding (memantulkan diri)
Lompat ke depan dan kebelakang dengan ke dua kaki dari posisi berdiri
secara berulang-ulang, lakukan secepat mungkin dan cobahlah untuk meraih dua
poin penting yaitu tinggi lompatan dan jauh lompatan.
(2)Lateral cone
hope (lompat corong )
Lompat melewati corong atau benda sejenisnya, biasanya untuk rambu
jalan dan latihan fisik, lakukan menyamping dari kanan ke kiri sebaliknya,
percepat gerakan lompatan dan tahan selama mungkin di udara.
(3)Box jump (lompat balok)
Lompat lah dari tangga atau balok dengan tinggi sekitar 70 cm. lakukan
lompatan spontan setinggi mungkin. Hati-hati dengan pendaratan lakukan seaman
mungkin.
(4)Skipping (lompat tali)
Lakukan skipping kali ini dengan cara berbeda yaitu dengan mengangkat
lutut setinggi mungkin saat melompat dan mengambil arah maju, alias kedepan.
(5)Squat lunges
Latihan untuk memperkuat otot kaki dengan cara berikut untuk pemula
tanpa membawa beban, untuk latihan selanjutnya di sertai beban, tujuan ahirnya
seberat ½ berat tubuh sndiri posisi berdiri melangkahkan kaki kedepan selebar
mungkin tekuk lutut hingga membentuk sudut 90 derajat.
(6)Step-up (lompat keatas)
Latihan melompat bergantian kaki kiri dan kanan secara cepat keatas
balok dengan ketinggian sekitar 12 inch. Untuk pemula tanpa beban, tujuan
ahirnya mampu melakukan latihan dengan membawa beban ½ berat tubuh.
(7)Rim jumps (lompat ring)
Lompat setingi-tingginya mengapai target sasaran lompat mundur secepat
mungkin saat mendarat
Macam-macam latihan ini harus di sesuaikan dengan kondisi dan
kemampuan atlet tersebut.
Latihan skipping merupakan salah satu jenis latihan kardio yang
sangat baik untuk membina daya tahan, kekuatan kaki, dan kecepatan serta melatih
kemampuan gerak pergelangan tangan agar lebih lentur dan kuat. Latihan skipping
merupakan suatu bentuk latihan yang di lakukan seseorang dalam melatih
kemampuan fisik dan kekuatan otot.
3. BOLA VOLI
a. pengertian bola voli.
Permainan
bola voli di ciptakan pada tahun 1985 oleh seorang Pembina pendidikan jasmani
pada YMC (Young Men Christian Associattion) do kota Holyoke, Massachuseetts
Amerika serikat yaitu William g.morgan. pada mulanya permainan bola voli di
beri nama “Minonette” yang tujuanya mengembangkakan kebugaran dan kesegaran
jasmani para buruh selain melakukan senam massal. Kemudian Wiliam melanjutkan idenya
agar permainan tersebut dapat di pertandingakan, sehingga nama permainan itu
kemudian di ganti dengan “volley ball”.
Indonesia
mengenal permainan bola voli sejak tahun 1982 pada zaman penjajahan belanda guru-guru
pendidikan jasmani di datangkan dari belanda untuk mengembangkan olahraga
umumnya dan bola voli khususnya di samping guru-guru pendidikan jasmanai,
tentara belanda yang banyak andil dalam pengembangan permainan bola voli di
Indonesia, terutama dengan bermain di asrama- asarama, di lapangan terbuka dan
mengadakan pertandingan antar kompeni-kompeni belanda sendiri permainan bola
voli di Indonesia sangat pesat di seluruh lapaisan masyarakat.
Sehingga timbul klub-klub di kota besar di seluruh
Indonesia dengan dasar itulah maka pada tangal 22 januari 1955 PBVSI (persatuan
bola voli seluruh Indonesia) di dirikan di Jakarta bersaman dengan kejuaran
nasional yang pertama. PBVSI sejak aktif mengembangkan kegiatan-kegiatan baik
kedalam maupun keluar negri sampai sekarang.Perkembangan permainan bola voli
sangat menonjol saat menjelang.Asian Games IV 1962 dan Ganefo I 1963 di
Jakarta.Baik untuk pria maupun wanita.
Pertandingan
bola voli masuk acara resmi dalam PON II 1951 di Jakarta dan POM I di
Yogyakarta tahun 1951.Setelah tahun 1962 perkrmbangan bola voli seperti jamur
yang tumbuh di musim hujan banyaknya klub-klub bola voli di seluruh pelosok
tanah air.Hal ini trbukti pula dengan data-data peserta pertandingan dalam
kejuaran nasional. PON dan pesta-pesta olahraga lain, dimana angka menunjukan
peningkatan jumlahnya. Boleh dikatakan sampai saat ini permainan bola voli di
Indonesia menempati tempat ke tiga setelah sepak bola dan bulu tangkis.
b. Teknik dasar bola voli.
Teknik yang
harus dikuasai oleh seorang pemain meliputi:
1) Teknik passing
2)
Teknik smash
3) Teknik memblock
4) Teknik menservis
1)
Teknik
passing
Teknik dasar passing dalam bola voli ada dua cara yaitu pasing bawah
dan pasing atas:
(1)
Passing bawah
Cara melakukan pasing bawah
adalah dengan menggunakan kedua tanggan atau salah satu lengan, dengan
memantulkan ke lengan tersebut, tepatnya di lengan bagian bawah. Pasing bawah
terjadi bila bola yang datang agak rendah sehingga dengan memajukan kedua
lengan atau salah satu lengan bola dapat terjangkau untuk diambil.Begitu
diambil maka bola di pantulkan untuk di berikan pada teman atau pengumpan untuk
di umpankan ke pemukul yang sudah siap untuk memukul bola.Penguasan pasing
bawah harus betul-betul matang dan bisa memantulkan bola dengan baik sehingga
bola di udara dengan keadan tenang atau stabil tidak berputar-putar.
Cara melakukan pasing bawah
adalah di mulai dengan posisi awal, kemudian cara melakukan dan hasil yang di
peroleh. Melakukan pasing bawah di mulai dengan berdiri tegak, dimana kedua
kaki dibuka lebar selebar bahu, kemudian kedua lutut kaki ditekuk sedikt
sehingga badan agak turun ke bawah. Badan di condongkan ke depan, kedua lengan
berada di depan dada agak diturunkan. Khusus untuk posisi kedua lengan adalah
pungung tangan kanan berada di atas telapak tangan kiri di mana jari-jari
tangan kiri memegang dengan kuat jari-jari tangan kanan dan ibu jari berada
pada posisi di atas.
Beberapa manfaat bila
menguasai teknik dasar pasing bawah dengan baik adalah sekeras apapun servis
atau pukulan yang di pukulkan ke bola dalam pengembalianya tetap di pantulkan
dengan pengembalian yang tenang.Hasil pasing bawah dapat di umpankan ke pemain berikutnya
dengan baik dan sedikit sekali terjadinya resiko cedera.
(2)
Passing atas.
Untuk melakukan pasing
atas adalah dengan menggunakan kedua tangan yang diangakat keatas lurus agak di
depan kepala, jari-jari tangan agak di buka lebar sehingga kedua jari-jari
tangan siap menerima bola. Setelah itu bola di dorong ke atas agak kedepan, di
mana posisi bola yang datang dari arah atas. Cara melakukan pasing atas adalah
dengan mengambil posisi berdiri tegak, kedua kaki agak dibuka lebar selebar
bahu, kedua lutut kaki agak di tekuk sedikit sehingga posisi badan berda dalam
keseimbangan badan yang baik. Selanjutnya lakukan gerakan mengangkat kedua
tangan ke atas agak kedepan, jari-jari tangan agak dibuka, begitu ada bola
datang fokuskan pandangan mata pada bola yang datang dari atas sehingga
perkenan bola akan tepat pada kedua jari-jari tangan yang akan menerima bola
tersebut dan mendorong bola tersebut kearah teman yang siap untuk melakukan
smes. Posisi kedua kaki agak sedikit ditekuk pada saat akan menerima bola,
begitu bola diterima dan didorong oleh kedua tangan kedua kaki diluruskan dan
tumit sedikit diangkat agar dorongan semakin baik.
Pada dasarnya pemain yang mengambil posisi sebagai pengumpan mempunyai
peranan yang sangat penting untuk kesuksesan serangan-serangan dalam permainan
bola voli, untuk itu di perlukan penguasaan teknik ini dengan sebaik-baiknya.
2)
Teknik smash
Mensemes bola bertujuan
untuk memukul bola ke arah lawan sehingga bola bisa
melewati dan tidak dapat dikembalikan oleh lawan, dan tim si pemukul bola
mendapatkan nilai. Melakukan semes bola dalam permainan bola voli dapat
dilakukan dengan caramemukul bola dimana posisi si pemukul berada di atas
udara.
Cara melakukan smes
adalah dengan di awali posisi berdiri tegak keduakaki terbuka selebar bahu,
kedua lutut kaki agak di tekuk dan siap untuk berlari lalu melompat kearah bola
yang sudah di umpankan tersebut. Pada saat bola yang di umpankan berada di atas
udara maka segera si pemukul bola melompat ke atas kearah bola tersebut dengan
dorongan kedua kaki.Dorongan kedua kaki dilakukan dengan kuat sehingga si
pemukul bisa melompat setingi-tingginya. Salah satu tangan terkuat diangkat
lurus keatas untuk di pertemukan dengan bola, pandangan mata fokus pada bola yang
akan di pukul. Begitu berada pada posisi yang tepat bola di pukul dengan keras
melewati net.Setelah melakukan pukulan dengan keras selanjutnya adalah lakukan
pendaratan dengan baik agar badan tetap berada dalam keseimbangan.
Melakukan smesh bola dapat
di sesuaikan dengan tinggi rendah bola yang di umpan oleh pengumpan di atas
net. Bila umpanan bola cukup tinggi di atas net maka ambil awalan yang agak
jauh, sedangakan bila umpanan bola dekat dengan net ambil awalan yang dekat.
Ketepatan antara pemukul bola dengan bola yang akan di pukul di udara sangat
penting (timing), bila pemukul dan bola yang diumpankan tidak tepat
perkenan bola maka bola tidak dapat di pukul dengan sempurna.
Ada empat urutan utama
yang di lakukan oleh pemukul dalam menguasai teknik dasar yakni pertama
mengambil ancang-ancang untuk berlari. Kemudian yang kedua adala melakukan
lompatan ke udara untuk memukul bola. Setelah itu yang ketiga adalah melakukan
pukulan bola yang keras, dan keempat adalah melakukan pendaratan yang baik.
Keempat tahapan ini di lalui oleh seorang pemain bola voli yang mengambil posisi sebagai pemukul (spiker)
3)
Teknik
memblock.
Teknik dasar membendung
lawan bertujuan untuk menghadang pukulan lawan yang memukul bola di dekat net
sehingga bola tidak bisa melewati net. Atau tidak bisa masuk ke lapangan sipeng
hadang ( blocker)
Cara melakukan bloking adalah mengambil posisi berdiri tegak di
dekat net, kedua kaki agak dibuka lebar sedikit, kedua tangan diangkat tinggi
keatas, pandangan mata melihat kemna gerakan bola diumpankan kepada siapa.
Begitu bola di umpankan kepada si pemukul bola maka si pembendung segera
melompat setingi-tinginya dengan di ikuti mengangkat kedua tangan yang di
angkat lurus setingi-tingginya sehinga bisa melebihi net dan mampu menghadang
bola yang dipukul.
Pada saat membendung
bola dengan posisi kedua tangan didekat net maka yang terpenting adalah tangan
si pembendung bola tidak boleh menyentuh net.Padangan arah mata selalu kearah
bola yang di pukul oleh si pemukul.Lakukan pendaratan dengan baik setelah
membendung bola agar keseimbangan badan tetap terjaga dengan baik.Pada saat
pendaratan dapat di ikuti dengan penekukan pada lutut kaki.
Tidak semua bola yang
di pukul bisa di hadang dengan baik karena si pemukul juga akan melakukan suatu
pukulan yang dapat lolos dari hadangan pemain lawan. Untuk penghadang dapat tidak
dapat hanya di lakukan oleh satu orang pemain, dua atau tiga orang pemain bisa
melakukan blocking terhadap pemukul bola yang membahayakan atau sulit
untuk dihadang.
4)
Teknik
menservis.
Untuk memulai permainan dalam permainan bola voli di awali dengan melakukan
servis bola dari garis belakang lapangan bola dipukul sampai melewati net dan
jatuh di lapangan lawan.ada beberapa teknik dasar servis yakni:
(1)
Servis bawah.
Servis bawah adalah
memukul bola dengan salah satu tangan terkuat bisa tangan kana atau tangan kiri
yang di mulai dari bawah dengan mengayunkan lengan tersebut dengan keras dan
kuat sehingga bola bisa melewati net dan masuk dalam lapangan cara melakukan
servis bawah adalah si peservis bola mengambil posisi berdiri tegak dengan
membuka kedua kaki selebar bahu.
Bila menservis bola
tangan terkuat adalah tangan kanan maka tangan kiri sebagai pemegang bola dan
tangan kanan sebagai pemukul bola kaki kiri berda di depan dengan sedikit
menekukan lutut, sedangakan kaki kanan berada di belakang lurus, badan agak
dicondongkan kedepan dan pandangan mata kea rah lapangan yang dimana bola itu
akan jatuh. Si penservis bola memulai dengan melambungkan bola dengan tangan
kiri, kemudian tangan kanan di ayunkan dengan kuat sehingga bola bisa terpukul
dimna bola akan melambung ke depan lurus melewati net kea rah lapangan lawan.
(2)
Service atas.
Si penservis bola mengambil
posisi berdiri tegak, kedua kaki di buka agak lebar selebar bahu, agar
keseimbangan badan terjaga dengan baik. Apabila pemukul bola mengunakan tangan
kanan maka tangan kiri sebagai pemegang bola demikian pula sebaliknya. Kaki
kiri berada di depan dengan sedikit menekukan lutut kaki, sedangkan kaki kanan
berada di belakang.
Tangan kiri memegang bola,
sedangkan tangan siap untuk memukul bola dengan cara di angkat oleh tangan kiri
ke atas sedikit di atas kepala, tangan kanan di tarik kebelakang di atas bahu,
badan tegak agak di condongkan ke belakang. Setelah itu bola di pukul dengan
kuat sehingga bisa bergerak dengan cepat melewati atas net ke lapangan lawan.
Padangan mata fokus pada bola yang akan di pukul, dan pada sat melakukan servis
kaki tidak boleh menyentuh garis belakang lapangan.
(3)
Servis
melompat.
Penservis menagambil posisi
berdiri tegak di belakang garis belakang lapangan, bola di pegang dengan kedua
tangan atau satu tangan, bisa tangan kiri bila bola di pukul dengan tangan
kanan atau tangan kanan sebagai pelempar bola bila tangan kiri sebagai pemukul bola. Pada dasarnya melakukan servis
sambil melompat sama dengan mensemes bola, hanya di lakukan dari belakang.
Melakukan servis lompat di awali dengan peservis mengambil jarak dari
garis belakang agak berjauhan sehingga mempunyai awalan yang cukup. Ambil
posisi ancang-anacang, yakni kaki terkuat berada di depanmelangkah beberapa
langkah kedepan sambil memegang bola, kemudian bola di lempar ke atas di depan
badan dengan ketinggian tertentu.
Si peservis bola
melakukan lompatan ke arah depan dimana lompatan tersebut di lakukan untuk memukul bola yang berada di udara.
Begitu berda di udara pukul bola dengan keras ke arah lapanagan dimana lawan
berada dengan melewati atas net. Pandangan mata kearah bola yang siap di pukul
sampai bola terpukul dengan baik, setelah memukul bola lakukan pendaratan
dengan kedua kaki dengan baik.
Melakukan servis dengan melompat membutuhkan tenaga yang cukup besar
sehingga daya tahan atau stamina juga harus di perhatikan agar pemain bisa
memainkan permainan dengan performa terbaik.
B.
Kerangka
Konseptual.
Menurut Nursalam (2003)
kerangka konseptual adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat di
kominikasikan dan membentuk suatu teori yang memperjelas keterkaitan antara
variabel.
Sedangkan menurut Masri
Singarimbun, “Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu,
sehingga dapat di pakai untuk menggambarkan fenomena yang sama”.
Berdasarkan dua pendapat diatas maka dapat
ditarik kesimpulan konsep ialah
suatu kesatuan pengertian tentang sesuatu hal atau persoalan yang perlu di
rumuskan. Artinya menyederhanakan arti kata atau pemikiran tentang ide-ide,
hal-hal, dan kata benda-benda maupun gejala social yang di gunakan, agar orang
lain yang membacanya dapat segera memahami maksudnya sesuai dengan keinginan
penulis yang memakai konsep tersebut.
Secara lebih kongkret,
bagan konseptual yang di kembangkan dalam peneliti ini sebagai berikut:
Bola
voli
|
Latihan
|
Teknik
|
Plyometrik
|
Smash
|
Lompatan
|
Skkiping
|
Ketepatan
|
Narasi:
Dari bagan tersebut bisa
dianalisis menurut konsep yang akan digunakan, bahwa peneliti akan mengadakan
penelitian sehubung dengan judul dari pengaruh latihan skipiing
terhadap tinggi lompatan pemukul smash pada bola
voli. Dalam permainan olahraga bola voli tersebut terdapat empat teknik dan salah satu teknik tersebut adalah smash dalam smash
tersebut ada dua yaitu ketepatan dan lompatan factor yang membuat tinggi
lompatan tersebut adalah vertical jump dan untuk melatih tersebut peneliti
menggunakan latihan skipping.
C.
HIPOTESIS
Hipotesis merupakan dugaan
sementara terhadap suatu persoalan atau permasalahan dalam penelitian untuk
mencari kebenaran jawaban. Menurut Ali maksum (2008:27) “ hipotesis adalah
dugaan sementara yang di ajukan peneliti berupa pertanyan-pertanyan yang harus
masih di uji kebenarannya.”
Menurut Sugiyono (2012:96)
“ Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di
mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pertanyaan di katakana sementara karena jawaban yang di berikan baru didasarkan
teori yang releven, belum didasarkan pada fakta-fakta yang emperis yang di
peroleah melalui pengumpulan data”.
Menurut wahyuni (2007:112) dalam buku Manusia dan
Masyarakat, mengatakan “ Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara atas
rumusan yang baru dikemukakan tetapi blum di buktikan”
Berdasarkan pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa hipotesis
penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
kebenaranya masih harus di uji secara empiris. Maka dari itu penulis menagjukan
dua hipotesis sebagai mana sebagai berikut:
a.
Hipotesis alternatif
(Ha)
Ada pengaruh latian skipping terhadap Tinggi lompatan pada pemukul
smash pada bola voli.
b.
Hipotesis
Nihil (Ho)
Tidak ada pengaruh latihan skipping terhadap tinggi lompatan pada pemukul
smash pada bola voli.
A.
Metode
Penelitian.
Dalam bab ini peneliti menyajikan suatu cara di dalam penelitian ini
karena memperoleh data yang objektif atau data-data yang dapat di percaya.
Artinya seorang peneliti akan mengadakan suatu penelitian yang ilmiah dengan
metode yang sesuai dengan apa yang di teliti, maka akan memperoleh data yang
benar serta dapat di pertangung jawabkan kebenaranya.Untuk itu peeliti sedikit
menyingung tetntang metode penelitian.
Metode penelitian
adalah suatu hal yang penting dalam penelitian ilmiah.Hasil penelitian
dikatakan ilmiah apabila metode ini releven dengan objek yang di teliti serta
sesuai dengan maksud dan tujuan dari pada penelitian tersebut pengunan metode
dalam setiap penelitan adalah suatu keharusan.Hal ini mengingat perumusan
dengan menggunakan suatu metode dalam suatu penelitian.
Dengan mengunakan metode dalam setiap
penelitian berarti pelaksanan penelitian tidak dapat dilakukan oleh setiap
orang yang memiliki dan menguasai sebagain dari pengetahuan tentang
metode-metode penelitian, jelaslah bagi kita dengan mengadakan penelitian akan
mengetahui sebab akibat dari permasalahan itu.
Adapun metode yang baik
dan tepat dalam suatu penelitian adalah metode ilmiah.Pengunaan metode ilmiah
dalam suatu penelitian adalah merupakan suatu keharusan untuk memperoleh hasil
yang bisa di pertanggung jawabkan oleh karena itu perlu langkah-langkah
yang sistematis untuk mendapatkan hasil
tersebut.
A. Rancangan
penelitian
Agar peneliti dapat memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan
penelitian yang diharapkan, maka diperlakukan suatu rancangan penelitian yang
sistematis. Dalam penelitian ini menggunakan desain random mized control group pre test-post test design. Desain ini berbentuk sangat sederhana terdiri atas
perlakuan dan sebuah control tetapi bisa di kembangkan menjadi beberapa
perlakuan.
Disain ini dapat di gambarkan sebagai berikut:
X2
|
Y2
|
X1
|
Y1
|
R
|
|
|
Gambar 3.1 :
Diagaram metode penelitian
random mized control group pre test-post test design.
(Sugiyono, 2012)
Keterangan :
R : Random
X1 : Pre-test kelompok eksperimen
X2 : Post test kelompok
eksperimen
P1 : Latihan skipping
Y1 : Pre-test kelompok kontrol
Y2 : post test kelompok
kontrol
P2 : Latihan skipping
Prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1.
Memilih unit
percoban secara acak.
2.
Membagi unit
percoban atas dua kelompok. Kelompok satu (control) tidak di berikan perlkuan
latihan skipping, sedangkan kelompok dua (percoban) di beri perlakuan
dengan melakukan latihan skipping.
3.
Memberikan pretest
untuk kedua kelompok dengan mengukur samapai 80% kekuatan maximum.
4.
Membrikan posttest
untuk kedua kelompok dan hitung mean posttest untuk masing-masing
kelompok.
5.
Menghitung
perbedan mean (pretest dan posttest) dari masing-masing kelompok dan di
bandingkan perbedan tersebut secara statistik.
Pre-test Perlakuan Posttest
Kelompok
Eksperimen
|
X1
|
P1
|
X2
|
Kelompok kontrol
|
Y1
|
P2
|
Y2
|
Gambar 3.2 : Tabel metode penelitian
Dikutip oleh : Sugiyono, 2012
Dengan memilih dan menerapkan
metode penelitian ini sangatlah menentukan hasil penelitian yang dilakukan
sudah jelas bahwa dalam penelitian ini untuk mencari data yang bersifat valid
objektif dengan menggunakan cara tertentu yang mempunyai harapan agar data yang
diperoleh dapat dipertanggung jawabkan.
Durasi latihan yang diberikan adalah sebagai
berikut:
TABEL 3.2 PROGAM LATIHAN KELOMPOK EKSPERIMEN
Minggu
I
Hari / Tanggal
|
Jenis Latihan
|
Repetisi
|
Waktu
|
Istirahat
|
|
Pengambilan
data pertama (pretest)
|
|
|
|
Minggu II
Hari
|
Jenis Latihan
|
Repetisi
|
Waktu
|
Istirahat
|
|
Latihan Skipping
|
8
6
4
|
30 detik
45 detik
60 detik
|
30 detik
45 detik
60 detik
|
|
Latihan Skipping
|
8
6
4
|
30 detik
45 detik
60 detik
|
30 detik
45 detik
60 detik
|
|
Latihan Skipping
|
8
6
4
|
30 detik
45 detik
60 detik
|
30 detik
45 detik
60 detik
|
Minggu III
Hari
|
Jenis Latihan
|
Repetisi
|
Waktu
|
Istirahat
|
|
Latihan Skipping
|
8
8
6
|
40 detik
50 detik
60 detik
|
40 detik
50 detik
60 detik
|
|
Latihan Skipping
|
8
8
6
|
40 detik
50 detik
60 detik
|
40 detik
50 detik
60 detik
|
|
Latihan Skipping
|
8
8
6
|
40 detik
50 detik
60 detik
|
40 detik
50 detik
60 detik
|
Minggu IV
Hari
|
Jenis Latihan
|
Repetisi
|
Waktu
|
Istirahat
|
|
Latihan Skipping
|
8
8
6
|
50 detik
60 detik
80 detik
|
50 detik
60 detik
80 detik
|
|
Latihan Skipping
|
8
8
6
|
50 detik
60 detik
80 detik
|
50 detik
60 detik
80 detik
|
|
Latihan Skipping
|
8
8
6
|
50 detik
60 detik
80 detik
|
50 detik
60 detik
80 detik
|
Minggu V
Hari
|
Jenis Latihan
|
Repetisi
|
Waktu
|
Istirahat
|
|
Latihan Skipping
|
6
5
4
|
60 detik
70 detik
90 detik
|
60 detik
70 detik
90 detik
|
|
Latihan Skipping
|
6
5
4
|
60 detik
70 detik
90 detik
|
60 detik
70 detik
90 detik
|
|
Latihan Skipping
|
6
5
4
|
60 detik
70 detik
90 detik
|
60 detik
70 detik
90 detik
|
Minggu VI
Hari
|
Jenis Latihan
|
Repetisi
|
Waktu
|
Istirahat
|
|
Latihan Skipping
|
5
4
2
|
70 detik
80 detik
100 detik
|
70 detik
80 detik
100 detik
|
|
Latihan Skipping
|
5
4
2
|
70 detik
80 detik
100 detik
|
70 detik
80 detik
100 detik
|
|
Latihan Skipping
|
5
4
2
|
70 detik
80 detik
100 detik
|
70 detik
80 detik
100 detik
|
Minggu VII
|
Libur
|
|
|
|
|
Pengambilan
data terakhir (posttest)
|
|
|
|
X
100 -
90
-
80
-
70
- RECOVERY
60
-
50
-
40
-
30
-
20
-
10 -
1 2 3 4 5 6 7 Y
Grafik
3.3
Keterangan
:
: Volume Latihan
: Intensitas
B.Populasi
dan Sampel.
1. Populasi.
Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri dari atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan di
tarik kesimpulan.
Menurut Zaenal Arifin (2010
:62) mengatakan bahwa “ populasi adalah keseluruhan subjek yang inggin di
teliti dan menjadi sasaran generalisasi hasil-hasil penelitian, baik anggota
sampel maupun di luar sampel ” sedangkan.
Menurut
Siswojo (dalam mardalis, 2006:54) defenisi dari populasi adalah sejumlah kasus
yang memenuhi seperangkat kriteria yang di tentukan peneliti. Sedangkan menurut
Ali maksum (2008:39) “ populasi adalah keseluruhan individu atau objek yang di
maksudkan untuk di teliti dan nantinya akan di kenai generalisasi.”
Generalisasi adalah suatu cara
pengambilan kesimpulan terhadap kelompok individu atau objek yang lebih luas
berdasarkan data yang lebih luas berdasarkan data yang di peroleh dari dari
sekelompok individu atau objek yang lebih sedikit.
Adapun
populasi dalam penelitian ini adalah murid ekstarakulikuler bola voli SMPN 2
Sukodono.
2. Sampel
Menurut Arikunto (2006:131) bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil
dari populasi yang di teliti”
Menurut (Suharsimi Arikunto, 2002:16)
bahwa untuk sekedar patoakan maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik
di ambil semua. Sesuai dengan pedapat di atas maka yang menjadi sampel dalam
penelitian ini adalah 20 siswa yang di ambil dari populasi sejumlah 20 siswa
ekskul bola voli SMPN 2 Sukodono yang akan di tetapkan secara acak dengan
mengunakan teknik radom sampling, dengan cara memangil siswa lewat buku absen.
Kemudian untuk lebih membuktikan pengaruh latihan skipping terhadap tinggi lompatan pemukul pada permainan bola voli
di ekstarkulikuler di SMPN 2 Sukodono, maka akan di ambil 10 siswa sebagai
eksperimen, dengan melakukan latihan skipping
dan 10 siswa yang lain tidak mendapat perlakuan atau Cuma di control saja.
C. Teknik
pengumpulan data
Teknik pengumpulan data adalah suatu
teknik atau cara untuk mengumpulkan data yang di peroleh dalam suatu penelitian.
Teknik pengumpulan data tidak lepas dengan apa yang di sebut instrument
penelitian. Untuk memperoleh data yang sesuai dengan kebutuhan penelitian ini
peneliti harus memperhatikan data yang akan di kumpulkan dengan metode
pengumpulan data yaitu tes dan pengukuran.
Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam melakukan latihan skipping dan tinggi lompatan adapun
untuk mengumpulkan data yang di lakukan dalam penelitian ini, penulis melakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Tes Tinggi lompatan
Pengukuran tinggi lompatan ini merupakan
suatu rangkain tes, oleh karena itu semua butir tes harus dilaksanakan. Sebelum
melaksanakan tes tinggi lompatan semua subjek di beri penjelasan tentang
maksud, tujuan dan kegunan tes tinggi lompatan yang akan dilakukan, serta cara melakukan
masing-masing butir tes tersebut. Dalam pengukuran tes tinggi lompatan
dilakukan dengan menggunakan tes loncat tegak dengan subyek berdiri tegak dekat
denggan dinding, kedua kaki rapat, papan di dinding berada di samping tangan
kiri atau kanan kemudian tangan yang berda di dekat dinding di angkat lurus ke
atas telapak tanggan di tempelkan pada papan bersekala, sehingga meninggalkan
bekas raihan jarinya. Ke dua tangan lurus berada di samping badan kemudian
subyek kemudian subyek mengambil sikap awalan denggan membongkokkan kedua lutut
dan kedua tanggan di ayunkan ke belakang. Kemudian subyek meloncat setinggi
mungkin sambil menepuk papan bersekala dengan tangan yang terdekat dengan
dinding, sehingga meninggalkan bekas raihan pada papan bersekala. Tanda ini
menampilkan tinggi raihan subyek tersebut subyek di berikan tiga kali
kesempatan melakukan loncatan. Lebih jelasnya seperti gambar di bawah ini:
http//:vertical jump tes-google.Search.htm/ tanggal 5
agustus 2013 pukul 14.00
a) Pensekoran
/ penilaian
Untuk memudah kan pengolahan data
ke dalam analisis statistik memerlukan pensekoran tes loncat tegak dalam
olahraga bola voli seluruh pemain bola voli SMPN 2 Sukodono sebagai subjek
penelitian. Dalam tiga kali melakukan loncatan dan di ambil hasil raihan
tertinggi.
Tabel 3.4 Daftar Nilai Kelompok 1 (Kontrol)
No
|
Nama
|
Nilai
Pretest
|
NilaiPosttest
|
1.
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
Dst.
|
|
|
|
Tabel 3.5 Daftar Nilai Kelompok 2 (Percobaan)
No
|
Nama
|
Nilai Pretest
|
NilaiPosttest
|
1.
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
Dst.
|
|
|
|
D. Instrumen
penelitian.
Menurut Ali Maksum (2008:55) instrument penelitian adalah alat ukur yang
di gunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian.
Adapun alat ukur yang digunakan penulis dalam penelitian ini terdiri
dari 1 item tes. Untuk mengambil data dalam penelitian ini penulis menggunakan
alat tes untuk mengetahui “pengaruh latihan skipping
terhadap tinggi lompatan pemukul pada smash bola voli pada pemain bola voli
SMPN 2 Sukodono” maka penulis terlebih dahulu mengetes pemain tersebut dengan
mengunakan loncat tegak dan selanjutnya memberikan pelatihan skipping
setelah itu di tes loncat tegak lagi.
E. Prosedur
pengumpulan data.
Prosedur pengumpulan data merupakan cara kerja yang
dilakukan untuk mendapatkan atau mengumpulkan data–data yang releven dengan
fakta yang terdapat pada objek penelitian di lapangan. Hal ini sangat penting
dilakukan karena baik tidaknya suatu penelitian banyak tergantung pada metode
pengumpulan data yang digunakan. Adapun prosedur pengumpulan data yang penulis
ajukan adalah :
1.
Meminta ijin kepada kepala sekolah SMPN 2 Sukodono tersebut untuk mengadakan penelitian.
2.
Setelah mendapat ijin, untuk mendapat data yang diinginkan
peneliti terlebih dahulu tinggi
lompatan siswa yang akan dites, dengan vertical jump selanjutnya memberikan pelatihan skipping selama 7 minggu setelah itu di lakukan tes
pengambilan data ter ahir.
3.
Setelah data terkumpul kemudian dilakukan
klasifikasidan identifikasi yang kemudian akan diolah dan dianalisis
4.
Hasil analisis akan dituangkan dalam laporan hasil
penelitian.
F. Teknik
Analisis Data
Untuk menarik suatau kesimpulan yang tepat harus melalui suatu analisis
data. Analisis data merupakan suatu cara yang di peroleh dari tes dan
pengumpulan data. Dalam suatu penelitian, data yang di peroleh harus ilmiah,
reliable, akurat, releven, dan mengena apa yang menjadi penelitian ini.
dalam penelitian ini, diperlukan metode analisis
statistik dengan perhitungan angka-angka yang diperoleh berdasarkan hasil pre-test
dan post-test dari kelompok kontrol maupun eksperimen.
Dalam penelitian ini penulis
akan mencari perbandingan atau pengaruh hasil latihan skipping, maka untuk mencari tersebut penulis
menggunakan teknik rumus uji “t” tes. Adapun rumusnya dapat dilihat pada
gambar, sebagai berikut :
Rumus 3.5 : Rumus uji ”t”,
(Suharsimi Arikunto, 2010).
Keterangan :
M = Nilai rata-rata hasil
kelompok
N = Banyaknya subjek
X = Definisi setiap nilai
dan
Y = Definisi setiap nilai
dan mean
.
Ingat
bahwa :
: Dapat diperoleh dari
-
: Dapat diperoleh dari
-
Untuk memasukkan data kedalam
rumus diperlukan tabel persiapan perhitungan statistik sebagai berikut:
No.
|
Subjek/nama
|
Kelompok eksperimen
|
|
Subjek/
Nama
|
Kelompok control
|
||||
Pre-test
(X1)
|
Post-test
(X2)
|
Beda
(X)
|
Pre-test
(Y1)
|
Post-test
(Y2)
|
Beda
(Y)
|
||||
1.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
9.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
10.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Dst
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
|
|
|
∑x=
|
|
|
|
∑y=
|
Gambar
3.6 : Tabel
perhitungan uji “t”, Suharsimi Arikunto, 2010.
Sebelum sampai kepada pengolahan data, maka terlebih
dahulu harus diketahui mean masing-masing kelompok dengan cara sebagai berikut
:
Keterangan :
= Rata-rata kelompok eksperimen
= Rata-rata kelompok kontrol
= Jumlah skor kelompok eksperimen
= Jumlah skor kelompok kontrol
= Jumlah
subjek
Hipotesis nihil
yang akan diuji
kebenarannya adalah tidak ada pengaruh latihan skipping terhadap tinggi lompatan pemukul pada smash bola voli ,
sedangkan hipotesis alternatif
yang akan diuji
kebenarannya adalah ada pengaruh yang positif
latihan skipping terhadap
tinggi lompatan pemukul pada smash bola voli.
Hipotesis tersebut akan diuji dengan
taraf signifikan 5%. Hal ini berarti kita percaya bahwa 95% dari keputusan kita
adalah benar dan yang 5% adalah salah. Kemudian menolak hipotesis yang benar adalah 5 dari 100
dengan derajat kebebasan (d.k) adalah n1+n2-2.
Suharsimi Arikunto (2006:311)
Dari perhitungan ini kemungkinan
hasilnya adalah sebagai berikut :
1. Jika
, maka
ditolak
diterima.
2. Jika
, maka
ditolak
diterima.
B.
Daftar Pustaka.
Dr Ali
maksum2008.metodologi penelitian dalam olahraga.fakultas ilmu
keolahragaan universitas negri Surabaya
Drs Nurhasan,
m.pd. 2000. Tes dan pengukuran pendidikan olahraga.fakultas pendidikan
dan kesehatan universitas pendidikan Indonesia.
Budiawanto, S
2004.Pengetahuan dasar melatih olahraga.malang.depdiknas universitas
negri malang
Arikunto S
2012.Dasar-dasar evaluasi pendidikan edisi 2. Jakarta Bumi
Mardalis
2006.metode penelitian “suatu suatu pendekatan proposal” Jakarta Bumi
Aksara.
Zenal Arifin
2010.Metodelogi penelitian pendidikan.Surabaya lentera cendekia.
Muhamad muhyi
.f. meningkat kan kebugaran jasmani melalui permainan bola voli. Pt
gramedia widia sarana Indonesia, 2009.
Hadi
.Sutrisno 2000.Statistic II .Yogyakarta . Andi offset
Rozen , M
2005. NSCA’s performance training journal: jumping to agility,Mark
Roozen;October 2005.
Enamit, R
2005.Jump rope training.RoosBoxing.com.Diakses tanggal 18 juli
2013 pukul 16.45 Wib.
The Rope
institute 2002 hyperformance jump rope training, WWW,jumpropeinstitute,com,
di akses tanggal 22 Juli 2013 pukul 20.30 wib.